Ultimatum Konsorsium Tiongkok, Berlusconi Batal Jual AC Milan?

SES sendiri telah membayar 100 juta euro sebagai uang muka.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 28 Nov 2016, 02:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2016, 02:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta Presiden AC Milan, Silvio Berlusconi mengultimatum Konsorsium asal Tiongkok yang berniat mengakuisisi klub berjulukan Rossoneri. Berlusconi memberikan tenggat waktu hingga sebulan.

Agustus lalu, Konsorsium Tiongkok yang didukung Haixa Capital dan pengusaha Yonghong Li telah menandatangani perjanjian untuk membeli Milan. Rossoneri divaluasi seharga 740 juta euro.

Konsorsium Tiongkok itu nantinya bakal menggunakan nama Sino-Europe Sports Investment Management Changxing (SES). Mereka juga bersedia menganggung utang klub sebesar 220 juta euro.

Namun, Konsorsium Tiongkok itu juga belum memberikan uang kepada Berlusconi. "Orang-orang yang saya temui memberikan kesan baik. Mereka sangat meyakinkan kalau memiliki cukup uang untuk membeli klub," kata Berlusconi, dikutip dari Calcio Mercato.

"Hanya saja, harus ada jaminan yang diberikan pemerintah Tiongkok. Kami bisa menunda penyelesaian ini selama satu bulan, atau satu setengah bulan. Tak lebih dari itu," ujarnya menegaskan.

Respons SES

Ucapan Berlusconi langsung direspons SES. Mereka berjanji bakal melunasi sisa pembayarannya. SES sendiri telah membayar 100 juta euro sebagai uang muka. Mereka akan membayarkan 420 juta euro ketika perjanjian itu disahkan.

"SES mengucapkan terima kasih kepada Berlusconi untuk perkataannya, dan mengonfirmasi komitmen kuat kami untuk menyelesaikan negosiasi secepat mungkin," demikian bunyi pernyataan resmi SES, seperti dikutip dari Marca.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya