Soal ISL 2017, Menpora Ingin PSSI Belajar dari Masa Lalu

ISL 2017 akan digelar pada 26 Maret mendatang.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 18 Jan 2017, 20:40 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2017, 20:40 WIB
20170118-Presskon-Menpora-HEL
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi. (Liputan6.com/Cakrayuri Nuralam)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi meminta PSSI belajar dari masa lalu sebelum menggelar Liga Super Indonesia (ISL) 2017. Imam ingin PSSI semakin profesional.

ISL 2017 rencananya bakal digelar pada 26 Maret mendatang. Sejauh ini, PSSI sendiri masih menyelesaikan beberapa regulasi baru untuk diterapkan di ISL 2017.

Salah satu regulasi baru adalah sebuah klub hanya diperbolehkan memiliki dua pemain yang usianya di atas 35 tahun. PSSI juga mewajibkan sebuah klub memiliki lima pemain di bawah usia 23 tahun, tiga di antaranya harus dimainkan.

"PSSI harus belajar dari masa lalu. Ini memang kewenangan PSSI, tapi mereka harus melakukan ini dengan profesional agar tidak ada komplain," kata Imam di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Menteri asal Bangkalan itu tidak mempermasalahkan operator yang akan ditunjuk PSSI untuk menjalankan ISL 2017. Selain PT Liga Indonesia, ada juga operator yang sebelumnya sukses menggelar Torabika Soccer Championship, PT Gelora Trisula Semesta.

"PT Liga atau Gelora Trisula Semesta (GTS) tidak masalah (menggelar ISL). Karena PSSI punya penilaiannya sendiri. Nanti mereka punya cara sendiri untuk melakukan penilaian, yang penting pemerintah punya keinginan agar sepakbola kita hidup lagi," ujarnya mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya