Liputan6.com, Turin - Peta kekuatan sepak bola Italia bisa saja berubah jika Paulo Dybala menolak pinangan Juventus dan menerima tawaran Inter Milan.
Roberto Mancini, yang duduk di kursi nakhoda Inter periode 2014-2016, mengaku Dybala hampir berlabuh di Stadio Giuseppe Meazza pada musim panas 2015. Namun pemain asal Argentina tersebut memutuskan menyambut rangkulan Juventus.
Advertisement
Baca Juga
"Dialah penyesalan terbesar Inter pada beberapa tahun belakangan. Kesepakatan sudah tercapai. Dan Inter semestinya bisa menawarkan lebih. Tapi, semua berantakan begitu Juventus masuk," kata Mancini, dikutip Football Italia.
Dybala direkrut Juventus dari Palermo senilai Rp 458 miliar. Kehadirannya membantu Juventus mengamankan takhta Liga Italia kelima secara beruntun.
Di lain pihak, proyek rekronstruksi Inter berjalan berantakan. Mancini meninggalkan kursinya pada awal 2016-2017. Manajemen klub kemudian menunjuk Frank de Boer sebagai pelatih.
Kinerja Inter berantakan di bawah komando nakhoda asal Belanda tersebut. I Nerazzurri baru memperbaiki rapor begitu De Boer digantikan Stefano Pioli.
Prediksi Mancini
Inter akan coba memangkas ketertinggalan pada lanjutan Liga Italia pekan ini. Bertemu di Juventus Stadium, Minggu (5/2/2017), berusaha menjaga tren setelah memenangkan tujuh pertandingan terakhir.
"Bola itu bundar. Inter bukanlah favorit. Apalagi Juventus tampil di rumah sendiri. Mereka begitu kuat di kandang," papar Mancini.
Meski begitu, Mancini mengaku percaya diri dengan masa depan I Nerazzurri. Dengan suntikan modal pemilik baru dari Tiongkok, dia merasa mantan tim asuhannya bisa menandingi La Vecchia Signora musim depan.
"Inter masih mengembangkan diri. Juventus kemungkinan besar menjuarai Liga Italia musim ini. Tapi tahun depan mungkin berbeda. Inter berpotensi satu level dengan Juventus," pungkasnya.
Advertisement