La Liga Masih Mendominasi Liga Champions

Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid menunggu undian 8 besar Liga Champions, Jumat (17/3/2017).

oleh Harley Ikhsan diperbarui 16 Mar 2017, 17:15 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2017, 17:15 WIB
Comeback bersejarah Barcelona saat menyingkirkan Paris Saint-Germain di 16 besar Liga Champions menunjukkan ketangguhan wakil La Liga.
Comeback bersejarah Barcelona saat menyingkirkan Paris Saint-Germain di 16 besar Liga Champions menunjukkan ketangguhan wakil La Liga. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Liputan6.com, Madrid - Sudah tiga wakil La Liga tersingkir dari Liga Champions dan Liga Europa musim ini. Meski kehilangan, Spanyol tetap menjadi kekuatan terbesar di panggung Eropa.

Tidak seperti biasanya, tim Negeri Matador gagal menunjukkan superioritasnya di Benua Biru. Mengirim delapan nama di babak gugur Liga Champions dan Liga Europa, tiga di antaranya sudah rontok.

Diawali keterpurukan Athletic Bilbao (agregat 3-4 vs APOEL) dan Villarreal (1-4 vs Fiorentina) di 32 besar Liga Europa. Menyusul kemudian Sevilla yang bertekuk lutut di hadapan Leicester City pada persaingan Liga Champions.

Meski memimpin 2-1 di duel pertama, anak buah Jorge Sampaoli menyerah dua gol tanpa balas pada pertemuan penentu, Rabu (15/3/2017) dinihari WIB. Alhasil, mereka kalah agregat 2-3.

Sementara tiga nama lain memastikan tempat di 8 besar, yakni Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid. Sedangkan Celta Vigo berusaha mempertahankan partisipasi di Liga Europa.

Mereka coba melindungi keunggulan 2-1 atas Krasnodar pada leg kedua babak 16 besar Liga Europa, Jumat (17/3/2017) dinihari WIB.

Hegemoni Spanyol

Terhentinya Bilbao, Villarreal, dan Sevilla membuat rekor klub La Liga versus rival di Benua Biru musim ini menjadi empat kemenangan berbanding tiga kekalahan. Angka tersebut jauh menurun jika membandingkan periode dominasi mereka.

Terhitung mulai 2013 hingga 2016, tim Spanyol meraih 36 hasil positif pada duel melawan klub negara lain. Di luar itu, hanya ada satu cara agar klub La Liga tersisih, yakni mereka saling menyingkirkan.

Hegemoni tersebut juga menciptakan capaian unik. All-Spanish final hadir di dua dari tiga edisi terakhir Liga Champions. Klub Spanyol juga menyapu bersih gelar di tiga edisi teranyar Liga Champions dan Liga Europa.

Real Madrid dan Atletico Madrid bertemu pada dua dari tiga final terakhir Liga Champions. (Reuters/ Stefano Rellandini)

Pada kurun waktu itu, hanya tiga tim Spanyol yang disingkirkan andalan negara lain. Mereka adalah Villarreal (vs Liverpool, semifinal Liga Europa 2015-2016), Real Madrid (vs Juventus, semifinal Liga Champions 2014-2015), dan Bilbao (vs Torino, 32 besar Liga Europa 2014-2015).

Kembali Jadi Raja

Melihat komposisi saat ini, Celta merupakan tumpuan tersisa Spanyol di Liga Europa. Perjuangan Iago Aspas dan kawan-kawan cukup berat. Asalkan melewati Krasnodar, rival kuat seperti Manchester United, AS Roma, atau Olympique Lyon berpeluang menghalangi.

Kesempatan terbaik Spanyol hada di Liga Champions. Dengan tiga tim, mereka merupakan negara dengan wakil terbanyak pada perempat final. Asalkan tidak saling dipasangkan pada undian, Jumat (17/3/2017), kesempatan Negeri Matador mencetak quatrick dengan membawa pulang Si Telinga Besar sangat terbuka.

"Ketiga tim Spanyol (Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid) jelas favorit, bersama Bayern Muenchen dan Juventus," kata mantan pelatih AC Milan Fabio Capello, dilansir AS.

Diego Godin (kiri) dan Jan Oblak merayakan keberhasilan Atletico Madrid menyisihkan Bayer Leverkusen di 16 besar Liga Champions. Atletico unggul agregat 4-2. (AP Photo/Francisco Seco)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya