MotoGP: 2 Kali Gagal Podium, Bagaimana Peluang Marquez?

Belum pernah ada pembalap yang menjuarai MotoGP dari situasi seperti Marquez.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 13 Apr 2017, 15:15 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2017, 15:15 WIB
MotoGP, Marc Marquez
Momen saat terjatuhnya Marc Marquez pada MotoGP Argentina 2017. (AP Photo/ Natacha Pisarenko)

Liputan6.com, Jakarta Dua balapan MotoGP 2017 sudah dilewati Marc Marquez, pembalap Repsol Honda, dengan hasil buruk. Jarak yang tercipta dengan para pesaingnya di klasemen pembalap pun cukup besar. Hal itu membuat peluang Marquez menjadi juara dunia mulai diragukan.

Marquez sendiri sudah menunjukkan tanda-tanda buruk sejak tes pramusim MotoGP 2017. Ia begitu kesulitan menyaingi kecepatan pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales. Bahkan, ada beberapa momen di mana The Baby Alien harus mencium aspal.

Sialnya, tren buruk berlanjut saat musim 2017 sudah dimulai. Pada MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Marquez yang memulai balapan dari posisi ketiga malah gagal merebut podium. Ia tak kuasa menghadapi gempuran Andrea Dovizioso dan Valentino Rossi dalam perebutan posisi kedua dan ketiga.

Pada MotoGP Argentina di Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo, pembalap berusia 24 tahun itu mengambil posisi start dari urutan terdepan. Lajunya pun sempat berjalan mulus hingga akhirnya terjatuh pada lap keempat. Alhasil, ia pun gagal membawa pulang poin dari Argentina.

Dua hasil tersebut membuat Marquez tertahan di urutan kedelapan klasemen pembalap MotoGP 2017. Baru 13 poin yang ia kumpulkan, terpaut 37 angka dari Vinales. Berkaca dari catatan yang terukir sejak era MotoGP diperkenalkan, peluang Marquez bisa dibilang sangat sulit.

Sejarah MotoGP

Ya, belum ada satu pun pembalap yang memenangkan gelar juara dunia setelah berada dalam situasi yang dialami Marquez dalam dua balapan awal. Satu-satunya pembalap terdekat yang bisa membalikkan situasi adalah Jorge Lorenzo pada MotoGP 2015.

Meski jatuh di Grand Prix Argentina, Juara dunia MotoGP tersebut mengaku tidak mau berlarut-larut dalam penyesalan, karena dia harus menatap seri berikutnya di Austin, Amerika Serikat, Minggu (9/4). (AFP Photo/ JUAN MABROMATA)

Kala itu, ia mengawali dua balapan awal dengan raihan 26 poin dan duduk di posisi keempat. Dengan sedikit 'bantuan' Marquez di beberapa seri terakhir, Lorenzo yang masih berkostum Movistar Yamaha pun sukses memenangkan gelar dengan keunggulan lima poin atas Rossi.

Bahkan, pembalap yang memiliki rapor lebih baik dari Marquez dalam dua balapan awal musim juga gagal menjadi juara. Berikut adalah beberapa pembalap yang memiliki nasib tak jauh berbeda dari Marquez:

-2006 (Valentino Rossi): Urutan ke-14 di Jerez, juara di Qatar. Akhiri musim sebagai runner-up

-2007 (Nicky Hayden): Urutan ke-8 di Qatar, ke-7 di Jerez. Akhiri musim di urutan keempat

-2008 (Casey Stoner): Juara di Qatar, ke-11 di Jerez. Akhiri musim sebagai runner-up

-2015 (Marc Marquez): Urutan ke-5 di Qatar, juara di Austin. Akhiri musim di urutan ketiga

-2016 (Jorge Lorenzo): Juara di Qatar, gagal finis di Argentina. Akhiri musim di urutan ketiga

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya