Liputan6.com, Jakarta Meski banyak yang gagal finis, Valentino Rossi bisa disebut sebagai pembalap yang melakukan kesalahan paling fatal pada MotoGP Prancis 2017. Kesempatan merebut podium sirna jelang beberapa putaran sebelum garis finis.
Sejatinya, aksi Rossi pada balapan MotoGP Prancis sangat mengesankan. Ia secara konsisten menguntit kecepatan rekan setimnya di Movistar Yamaha, Maverick Vinales. Bahkan, ia mampu mencuri kesempatan untuk menyalipnya pada lap ke-26.
Baca Juga
Sayang, kondisi itu hanya bertahan dua lap hingga Vinales kembali merebutnya. Saat akan berupaya menyerang Vinales, The Doctor justru terjatuh dan tak bisa melanjutkan balapan di beberapa tikungan terakhir menuju garis finis.
Pada akhirnya, The Doctor terpaksa mengakhiri balapan tanpa meraih sebiji poin pun. Hal itu berdampak pada posisinya di klasemen MotoGP 2017. Ia merosot ke urutan ketiga dan terpaut 23 poin dari Vinales. Meski begitu, performa Rossi saat itu tetap mendapatkan pujian dari Vinales.
"Terus terang, Valentino benar-benar mengesankan. Ia memiliki begitu banyak kepercayaan diri. Pada bagian kedua balapan ia melaju dengan baik. Ia sangat kuat," ungkap Vinales seperti dilansir Speedweek.
Pada balapan MotoGP Prancis, Vinales juga sempat memperlihatkan aksi mengherankan. Itu karena ia terlihat mencoba mengambil keuntungan dengan melewati gravel untuk merapatkan jarak dengan Rossi. Namun, Vinales menegaskan bahwa hal itu bukan sesuatu yang sengaja dilakukan.
Advertisement
Kepuasan Vinales
Terlepas dari hal itu, Vinales menjadi pembalap yang mendapatkan keuntungan besar dari gagal finisnya Rossi. Artinya, peluang untuk terus memuncaki klasemen pembalap MotoGP 2017 semakin terbuka.
"Dua lap terakhir saya berpikir bahwa saya harus mendapatkan kemenangan. Saya tak boleh membiarkan kesempatan lewat. Cara saja melaju cepat persis seperti di kualifikasi. Motor sangat baik. Jujur, saya dalam performa 110%. Itu adalah hari ketika saya melaju lebih baik," beber Vinales.
Advertisement