Mantan Petarung MMA Belanda Cari Bibit Juara Dunia dari Indonesia

Lewat Tatsujin MMA, mantan petarung MMA, Martijn de Jong ingin mencetak lebih banyak juara dunia.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 17 Jul 2017, 21:50 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2017, 21:50 WIB
Martijn de Jong bersama instruktur Tatsujin MMA
Martijn de Jong bersama instruktur Tatsujin MMA (Liputan6.com/Marco Tampubolon)

Liputan6.com, Jakarta Popularitas Mixed Martial Arts (MMA) atau seni beladiri campuran terus meningkat. Martijn de Jong yang sudah 30 tahun berkecimpung pada olahraga ini melihat potensi besar di Indonesia dan tertantang menemukan bibit juara dunia baru. 

Harapan ini disampaikan Martijn saat membuka secara resmi Tatsujin MMA di South Quarter, Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (17/7/2017). Acara ini juga dihadiri oleh salah seorang legenda Ultimate Fighting Championship (UFC) MMA asal Brasil, Royce Gracie.

"Saat ini kami sudah punya beberapa petarung profesional. Ada Riko Hutabarat yang datang dari Riau dan ingin menjadi juara dunia kick boxing," kata Martijn. 

"Ke depan, kami ingin pergi ke berbagai daerah di Indonesia untuk mencari bibit-bibit juara dunia MMA," ujar pria berdarah Belanda-Indonesia tersebut menambahkan. 

Martijn memang sudah lama menggeluti olahraga MMA. Pria berusia 42 tahun itu menguasai berbagai aliran bela diri seperti, Japanese Jiu Jitsu, Judo, Free Style Wrestling, Kick Boxing, Greco Roman Wrestling, Submission, hingga Muay Thai. Dia juga merupakan mantan atlet MMA yang sempat bertarung sebanyak 18 kali (8-7-3). 

Dengan pengalaman ini, dia kemudian mendirikan pusat kebugaran, Tatsujin MMA. Setelah dua tahun sempat berafiliasi dengan salah satu pusat kebugaran ternama di Tanah Air, Martijn kemudian memberanikan diri untuk membuka sendiri usahanya.

"Di sini kami kami tidak hanya menciptakan juara dunia. Kami juga ingin mengajarkan sistem keseimbangan hidup yang sehat, melatih self defence yang selanjutnya akan meningkatkan rasa percaya diri dan fokus dan sikap positif," kata Martijn menjelaskan. 

Dengan pengalaman yang dimiliki, Martijn melihat potensi besar bagi Indonesia untuk mencetak juara-juara dunia MMA. Apalagi saat ini, kejuaraan-kejuaraan seni bela diri campuran ini sudah mulai rutin dijalankan, seperti One Pride dan One Championship.

"Ke depan, kami akan membuka Tatsujin MMA di berbagai daerah di Indonesia untuk menjaring lebih banyak lagi bibit-bibit juara dunia yang baru," kata Martijn.

Hal senada juga diungkapkan oleh Gracie. Dia juga melihat banyak orang berbakat di Indonesia. "Mereka tangguh, tapi Anda harus punya disiplin berlatih rutin," katanya. 

 "MMA itu gaya hidup bukan tempat untuk jadi petarung saja. Mulai dari anak-anak, siapapun sudah bisa latihan untuk menjadi juara dunia," kata Gracie.   

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya