Liputan6.com, Jakarta - Andrea Iannone mulai gerah ketika rapor merahnya bersama tim Suzuki terus menjadi subjek pemberitaan. Bahkan tak sedikit media yang mengambil kesimpulan jika The Maniac Joe bakal meninggalkan tim Suzuki pada tahun depan.
Iannone menjelaskan tidak ingin melempar handuk terburu-buru dan akan berusaha keras untuk mencocokkan gaya balapnya selama menunggangi motor tim Suzuki. Pernyataan itu sekaligus menghentikan rumor bakal meninggalkan Pabrikan Jepang dan beralih ke tim Aprilia.
Baca Juga
"Saya senang dengan hasil yang saya peroleh, terlepas dari posisi ke sepuluh atau di podium, karena saya selalu memberikan 110 persen. Saya sudah melalui ini sebelumnya dengan Ducati, dan hasilnya akan datang nanti. Semua tantangan memiliki pro dan kontra dan selalu ada risiko yang terlibat," ujar Iannone seperti dikutip dari Gazetta Dello Sport, Kamis (27/7/2017).
Sejak terusir dari tim Ducati di musim ini, karier Iannone seperti tenggelam bak ditelan bumi di MotoGP. Hasil terbaik di sembilan balapan paruh musim MotoGP diraihnya sewaktu berhasil finis di urutan ketujuh di Austin.
Mengingat sejauh ini Iannone belum mendapatkan podium, maka posisinya di klasemen sementara berada di peringkat 16. Kegagalannya terletak lantaran dia sulit mengulang hasil kerja Maverick Vinales di tim Suzuki.
Advertisement
Iannone sendiri seperti sedikit terpaksa tinggalkan Ducati musim ini. Dia harus mengalah dengan keinginan Ducati yang memboyong Jorge Lorenzo. Suzuki pun menjadi pelabuhan anyar bagi Iannone di MotoGP musim ini. *
Tanggapi Kepindahan
Mengenai isu kepindahan, Iannone menegaskan jika dirinya sudah bertemu dengan pihak tim Suzuki pada balapan seri kesembilan di Sachsenring, Jerman. Dalam pertemuan itu, dia menyatakan akan tetap berada di sini hingga akhir 2018 mendatang.
"Kami bertemu di Sachsenring dan menjelaskan bahwa saya ingin melanjutkan semua ini. Saya harus percaya kepada tim. Kami berulang kali mengatakan kepada pemilik kalau kami membutuhkan empat motor di grid, dan saya pikir itu akan terjadi," katanya. *
(David Permana)
Advertisement