Liputan6.com, Aalst - Pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow menilai Andrea Iannone sebenarnya bisa melakukan hal fantastis saat menunggangi motor MotoGP. Hanya saja, dia banyak menyia-nyiakan bakat di paruh musim 2017.
Setelah empat tahun membela tim Ducati, Iannone dipaksa hijrah ke Suzuki untuk menggantikan Maverick Vinales. Itu karena Ducati memboyong Jorge Lorenzo. Sayangnya, sembilan balapan terakhir sedikit mengalami bencana.
Baca Juga
Iannone diketahui sudah tiga kali gagal menyentuh garis finis di MotoGP Qatar, Spanyol, dan Jerman. Hasil terbaik yang ditorehkannya adalah berada di posisi ketujuh saat balapan di Austin.
Catatan minor itulah yang membuatnya terdampar di urutan ke-16 dengan raihan 28 poin. Ini jauh lebih buruk sewaktu Suzuki masih dibela Vinales. Pada tahap yang sama (paruh musim 2016), Top Gun mampu mengisi posisi enam.
"Saya tahu cara Iannone mengendarai motor, karena saya pernah berada di Ducati dan dia adalah pembalap terbaik tim saat itu. Dia melakukan beberapa hal fantastis, seperti cara Iannone bisa melapisi throttle dan rem pada saat bersamaan," kata Crutchlow seperti dikutip dari Motorsport, Sabtu (22/7/2017).
Advertisement
Daftar Penampilan Buruk
Crutchlow seharusnya tidak perlu merasa heran dengan hasil buruk yang dicetak Iannone. Sejak masuk di kelas utama, pembalap yang dikenal dengan julukan The Maniac Joe tak pernah berhasil menjalani balapan dengan mulus.
Berikut penampilan buruk Andrea Iannone:
Ducati
2013
Jerez, Catalunya, San Marino, Malaysia, dan Valencia
2014
Jerez, Le Mans, Indianapolis, Aragon, Australia
2015
Motegi, Sepang, Malaysia
2016
Losail, Ricardo Tormo, Le Mans, Catalunya, Silverstone, Malaysia
Suzuki
2017
Losail, Jerez, Sachsenring
(David Permana)
Advertisement