Liputan6.com, Bekasi - Hingga kini, manajemen Persebaya Surabaya sudah mengeluarkan Rp 120 juta untuk berlaga di Liga 2 2017. Jumlah tersebut hanya untuk bayar denda dan akomodasi, belum termasuk gaji pemain.
Manajer Persebaya Choirul Basalamah mengaku pihaknya harus menanggung banyak kerugian akibat ketidakpastian jadwal babak delapan besar Liga 2 yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru. Selain mental dan fisik pemain, tim Bajol Ijo juga banyak menderita kerugian finansial.
Advertisement
Baca Juga
Untuk itu, Persebaya akan berhemat. Apalagi, sejak pemindahan tempat pertandingan dari Cikarang ke Bekasi cukup menguras kantong mereka.
"Kami akan berhemat, karena kami sudah keluar uang banyak, dan kini saatnya untuk hemat," ujar Basalamah kepada Liputan6.com di Bekasi, Selasa (14/11/2017).
Semula, Persebaya akan melakoni babak delapan besar Grup Y Liga 2 di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi. Karena tidak mendapat izin, laga ini dipindah ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api Bandung. Laga akan digelar pada 15-21 November 2017.
Belum Dikalkulasi
Saat di Cikarang, Persebaya sudah mengalami kerugian karena sudah terlanjur pesan hotel, bus, dan sewa lapangan untuk latihan. Namun, kerugian tersebut belum dikalkulasi oleh pihak klub.
"Kami belum menghitung kerugiannya. Yang pasti, kami sudah keluarkan puluhan juta rupiah," ucap Basalamah.
Belum lagi, kerugian Persebaya selama babak penyisihan Grup 5 hingga babak 16 besar kemarin. Tim Bajol Ijo sudah harus merogoh koceknya sebesar Rp 117.500.000.
"Kita sudah banyak keluarkan uang, meski Liga 2 belum selesai, jadi kita harus redam pengeluaran lagi, supaya tak rugi lebih banyak," ucapnya.
Advertisement
Bonek
Soal kerugian yang dialami Persebaya sebetulnya tidak jadi masalah. Basalamah justru merasa kasihan pada para suporter. Sebab, uang yang dibawa Bonek Mania yang berangkat ke Cikarang tidak banyak. Biasanya mereka cuma bawa uang untuk transportasi dan tiket masuk pertandingan.
"Saya tahu perjuangan teman-teman Bonek untuk sampai ke sini. Mereka harus jual barang-barang miliknya agar bisa menyaksikan dan memberi dukungan pada Persebaya," ujar Basalamah.
Meski kasihan, pihak manajemen belum berkoordainasi dengan Bonek Mania untuk menampung mereka selama berada di Bandung. Tap,i Basalamah mengaku hanya sebatas keinginannya sendiri untuk menampung mereka, seperti menyediakan tenda-tenda untuk tempat tidur.
"Kita inginnya bantu Bonek, seperti di Cikarang mereka tidur di tenda-tenda. Tapi, hingga saat ini kita belum koordinasi lagi terkait venue yang pindah di Bandung," kata Basalamah.
Tapi, Persebaya kini sedang berhemat dan tidak bisa berjanji untuk membantu Bonek dan memfasilitasi mereka selama di Bandung. (Dimas Angga P)