Kejutan AS Roma Puncaki Grup Maut Liga Champions

AS Roma semula tidak diunggulkan pada grup yang dihuni Chelsea dan Atletico Madrid.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2017, 12:20 WIB
Diterbitkan 06 Des 2017, 12:20 WIB
AS Roma
AS Roma rayakan kelolosan sebagai juara grup di Liga Champions (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Liputan6.com, Roma - AS Roma turut mengharumkan nama sepakbola Italia di Liga Champions. Usai mengalahkan wakil Azerbaijan, Qarabag 1-0, Rabu dini hari WIB (6/12/2017), I Giallorossi melaju ke babak 16 besar sebagai juara Grup C, yang disebut-sebut sebagai grup neraka.

Status juara grup tersebut dipastikan menyusul hasil imbang 1-1 yang diraih Chelsea saat menjamu Atletico Madrid di Stamford Bridge. Roma dan Chelsea sama-sama meraih poin 11, namun pasukan Eusebio Di Francesco unggul head-to-head.

Sementara Atletico Madrid, yang dua kali lolos ke final kurun empat musim terakhir, terpaksa harus puas turun kasta ke Liga Europa.

“Ini momen yang luar biasa bagi kami. Ketika undian diumumkan, tidak ada yang percaya pada kami (bisa lolos). Tapi kami kerja keras dan saya pikir kami pantas meraih peringkat pertama ini,” ujar Diego Perotti, gelandang AS Roma yang mencetak gol tunggal kemenangan timnya atas Qarabag, seperti dilansir Football Italia.

Bermain di markasnya sendiri di Stadion Olimpico, AS Roma harus menunggu hingga menit ke-53 untuk bisa unggul. Memanfaatkan assist Edin Dzeko, winger asal Argentina itu menjebol gawang Qarabag lewat tandukan dari jarak dekat.

“Malam ini pertandingan yang sulit, karena Qarabag main bertahan dan seakan mereka ada tujuan tertentu. Kami lantas sabar karena pertandingan seperti itu bisa berbahaya,” kata Perotti lagi.

 

 

Sangat Puas

Ekspresi pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco saat laga melawan Fiorentina pada laga Serie A di Artemio Franchi stadium, Florence, (5/11/2017). AS Roma menang 4-2.  (Maurizio degl'Innocenti/ANSA via AP)

Hal senada juga disampaikan pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco. Ia mengaku sangat puas atas hasil yang diraih anak asuhnya, terutama karena timnya selama ini diremehkan.

“Ini kemenangan yang luar biasa, sulit, khususnya karena saya tidak punya pengalaman di Liga Champions. Ini memuaskan karena tidak ada yang percaya kami bisa lolos. Orang-orang mengira kami akan gugur,” ujarnya.

Sementara itu, manajer Chelsea Antonio Conte menilai AS Roma pantas keluar sebagai juara grup. Ia turut senang dengan prestasi yang ditorehkan tim ibukota Italia itu.

“Kami tahu ini grup yang sulit. Tapi hari ini kami layak meraih kemenangan atas Atletico Madrid. Roma layak lolos, karena di Olimpico (kalah 0-3), kami menampilkan permainan terburuk kami musim ini,” kata pelatih yang diisukan bakal pulang ke Italia itu.

Wakil Italia

Pemain AS Roma merayakan kemenangan atas Lazio. (doc. AS Roma)

Roma mendampingi Juventus yang juga lolos ke babak 16 besar. I Bianconeri keluar sebagai runner-up grup D di bawah Barcelona. Italia tinggal menunggu nasib Napoli yang baru akan bertanding hari ini.

I Partenopei berada di ujung tanduk di Grup F karena masih berada di peringkat ketiga dengan enam poin, terpaut tiga angka dari Shakhtar Donetsk. Pasukan Maurizio Sarri wajib menang lawan Feyenoord di Rotterdam, seraya berharap klub Ukraina itu dikalahkan Manchester City.

“Melihat Roma dan Juventus melaju ke babak 16 besar merupakan sinyal bagus buat sepakbola Italia. Tinggal menunggu Napoli saja,” tambah Conte. (Abul Muamar)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya