Inter Milan Akui Kesulitan Boyong Gelandang Barcelona

Inter Milan juga diyakini tertarik meminang Rafinha.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 12 Jan 2018, 09:30 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2018, 09:30 WIB
Barcelona, Top Scorer
Pemain FC Barcelona asal Brasil, Rafinha. (AFP/Alejandro Garcia)

Liputan6.com, Milan - Pelatih Inter Milan, Luciano Spalletti, mengatakan, pihaknya kesulitan merekrut gelandang Barcelona, Rafinha Alcantara. Pemain asal Brasil itu memang sudah meminta Barcelona untuk dilepas ke Inter Milan.

Barcelona bersedia melepas Rafinha dengan harga murah, meski kontrak pemain berakhir pada 30 Juni 2020. Rafinha hanya dihargai 18 juta euro atau setara dengan Rp 289 miliar.

Rafinha sendiri menyadari bahwa dirinya minim kesempatan. Inter Milan menjadi solusi baginya agar bisa masuk skuat Timnas Brasil di Piala Dunia 2018.

Inter Milan juga diyakini tertarik meminang Rafinha. Terlebih lagi, permainan Rafinha yang pandai membongkar pertahanan lawan membuat pelatih Nerazzurri, Luciano Spalletti terpana.

Rafinha bisa berkolaborasi dengan Ivan Perisic, Joao Mario, hingga Antonio Candreva. Mereka bisa membuat banyak peluang di kotak penalti lawan untuk membantu Inter Milan meraih kemenangan.

Sulit

Sayangnya, Inter Milan kesulitan merekrut gelandang berusia 24 tahun tersebut. Spalletti mengakui, proses negosiasi dengan Los Blaugrana tidak berjalan mudah.

"Kami mencoba mendapatkan Rafinha. Tapi hal itu tidak semudah yang dibayangkan," ucap Spalletti, dikutip dari Football Italia.

"Sulit bernegosiasi dengan Barcelona. Ini tidak hanya kesepakatan yang dilakukan, terlepas dari rumor yang beredar," ujar mantan pelatih AS Roma tersebut.

Rentan Cedera

Saat ini, Rafinha sedang menjalani pemulihan cedera lutut di kaki kirinya. Hingga saat ini, Rafinha belum bisa memperkuat Barcelona, sejak awal mengawali cedera pada 8 April 2017.

Cedera lutut merupakan salah satu masalah terparah yang menimpa Rafinha Alcantara sepanjang berkarier di Barcelona. Sebelumnya, dia sempat menjalani perawatan akibat cedera ligamen selama 196 hari sejak September 2015.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya