Terprovokasi Suporter Lawan, Manajer Liverpool Minta Maaf

Liverpool menyerah 0-1 saat bertandang ke markas Swansea City.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 23 Jan 2018, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2018, 16:00 WIB
Liverpool, Swansea, Premier League
Pemain Liverpool, Virgil van Dijk (tengah) menyundul bola melewati adangan para pemain Swansea City ,pada lanjutan Premier League di Liberty Stadium, Swansea, (22/1/2018). Liverpool kalaj dari Swansea 0-1. (Nick Potts/PA via AP)

Liputan6.com, Jakarta Manajer Liverpool, Jurgen Klopp, terlibat keributan dengan suporter Swansea City. Namun, belakangan mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut meminta maaf atas ulahnya itu. 

Klopp mengaku tidak bisa menahan emosinya setelah menerima provokasi sepanjang laga. Dia akhirnya lepas kendali dan membalas perbuatan suporter tuan rumah tersebut. 

"Dia meneriaki saya sepanjang waktu," kata Klopp seperti dilansir Dailystar. 

"Maaf saya bereaksi saat itu, saya juga manusia bukan manajer profesional yang mampu menerima hal itu sepanjang waktu dan mereka bisa berkata semau mereka."

Liverpool bertanding melawan Swansea City pada lanjutan Premier League di Liberty Stadium, Selasa dini hari WIB (23/1/2018). Dalam duel ini, rekor tak terkalahkan The Reds terhenti usai kalah 0-1. Gol tunggal Swansea lahir pada menit ke-40 lewat aksi Alfie Mawson. 

Meski demikian, Klopp mengaku bukan kekalahan itu yang membuatnya murka. Menurutnya, teriakan suporter yang kelewat bataslah yang membuatnya berang.  

"Di satu titik, saya sempat bilanng, 'sudahlah'. Saya tidak punya alat perekam seperti yang anda punya sehingga tidak ada satu pun yang mendengar apa yang dikatakannya. Seperti itu. Saya tidak punya masalah dengan itu," beber Kopp membela diri. 

"Hanya sebentar di mana saya berpikir 'sudah cukup'. Saya tidak sadar apakah itu sudah 1-0, saya pikir iya, tapi bukan terkait itu juga, tapi memang sudah kelewatan," bebernya. 

 

 

 

Pengakuan Klopp

Klopp menambahkan bahwa apa yang dilakukannya terhadap fan bukan hal yang buruk. Namun pelatih berusia 50 tahun tersebut sadar tidak harus melakukan hal itu.

"Saya bukan manajer pertama (yang jadi korban). Saya pikir dia pemegang tiket semusim."

"Itu salah saya. Saya harusnya tidak bereaksi seperti itu. Tapi saya tidak mengatakan hal buruk, saya hanya menunjukkan kalau saya tidak senang dengan ulahnya," beber Klopp.

 

Terlempar dari Posisi 3

Kekalahan dari Swansea membuat Liverpool melorot di papan klasemen. The Reds harus rela turun ke posisi empat dengan koleksi 47 poin dari 24 pertandingan. Posisi tiga kini ditempati Chelsea dengan 50. Sedangkan posisi pemuncak masih dikuasi oleh Manchester City. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya