Liputan6.com, Jakarta World Down Syndrome Day atau Hari Down Syndrome Sedunia jatuh setiap 21 Maret. Guna memperingati World Down Syndrome Day tahun ini, firma hukum Makarim & Taira S. mengadakan Lebaran Bazaar bersama individu-individu dengan Down syndrome. Bazar ini digelar di Gedung Summitmas I, Senayan, Jakarta Selatan pada Kamis, 20 Maret 2025.
“Kami sangat senang dapat mengadakan Lebaran Bazaar ini sebagai bentuk dukungan bagi para individu dengan Down syndrome di Indonesia. Kami percaya bahwa setiap individu memiliki potensi yang berharga dan layak untuk dihargai,” kata Managing Partner Makarim & Taira S., Maria Sagrado, di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Advertisement
Dia menambahkan, sejak 2018, pihaknya telah membuka program magang untuk individu dengan Down Syndrome yang berkolaborasi dengan Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI) dan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS).
Advertisement
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi penyandang sindrom Down di Indonesia memiliki kecenderungan meningkat.
Pada 2010, prevalensi penyandang Down syndrome (DS) berada di angka 0,12 persen, dan meningkat ke 0,13 persen pada 2013. Kemudian naik cukup drastis menjadi 0,21 persen pada 2018.
Merujuk pada Pasal 53 ayat (2) UU Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, perusahaan swasta diwajibkan untuk mempekerjakan 1 persen penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja. Program magang khusus untuk individu dengan sindrom Down dan Lebaran Bazaar tahun ini merupakan wujud upaya Makarim & Taira S. dalam merealisasikan lingkungan kerja yang inklusif.
Ruang Kreasi Anak-Anak Down Syndrome
Maria menambahkan, bazar ini menghadirkan berbagai produk seperti kue kering, busana, kerajinan tangan, minuman, dan makanan yang semuanya dibuat dan dijual langsung oleh individu-individu dengan Down Syndrome.
Pertunjukan spesial berupa nyanyian dan tarian dari anggota ISDI dan POTADS juga semakin memeriahkan suasana.
Melalui inisiatif ini, pihak Maria ingin memberikan ruang bagi mereka untuk menampilkan kreativitas, keterampilan, serta semangat kewirausahaan, sekaligus mendorong nilai inklusif dalam masyarakat.
Advertisement
Banyak Belajar dari Anak-Anak Down Syndrome
Maria menuturkan, program bazar ini memberikan kesempatan bagi individu dengan Down syndrome untuk mendapatkan pengalaman profesional, membangun kepercayaan diri, dan mengembangkan keterampilan yang berharga.
“Awalnya, program ini kami rancang untuk membantu mereka. Tetapi, pada akhirnya justru kamilah yang banyak belajar.”
“Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk turut berkontribusi dalam menciptakan perubahan sosial yang nyata dan mendukung inklusivitas bagi semua golongan masyarakat, terutama bagi individu dengan Down Syndrome,” harap Maria.
Suka Cita Para Peserta
Salah satu peserta Lebaran Bazaar tahun ini yang tergabung dalam ISDI, M. Ikhlas Dwi Kurnia, mengungkapkan rasa bahagia dan apresiasinya.
“Saya senang bisa ikut acara hari ini. Saya senang banyak orang bisa melihat karya kami dan bisa ketemu teman-teman baru,” ungkap Ikhlas yang juga merupakan seorang barista di sebuah kedai kopi di Jakarta Selatan.
Sementara, Robby Eko Raharja, peserta Lebaran Bazaar yang menjadi bagian dari POTADS, menyampaikan rasa suka cita karena telah menjadi bagian dari kegiatan tersebut.
“Saya senang bisa jadi bagian dari acara hari ini. Saya dan teman-teman bisa kasih lihat karya kami dan bermain musik ke semua orang. Kami ingin kasih lihat bahwa kami juga bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk semua orang,” ujar Robby, seorang musisi yang mahir bermain keyboard.
Advertisement
