Liputan6.com, Nice - Striker Nice, Mario Balotelli membuat pernyataan kontroversial. Dia mengatakan semua masalahnya akan selesai dan segera mendapatkan maaf dari publik jika dirinya berkulit putih.
Dia juga tak yakin negara asalnya, Italia, sebagai negara rasis. Namun, sebagian orangnya bisa menjadi demikian. Ia pun meminta kepada orang-orang untuk memberikan pemahaman soal perbedaan warna kulit kepada generasi selanjutnya.
Advertisement
Baca Juga
"Italia bukan negara yang rasis, tapi punya beberapa orang rasis di dalamnya. Perubahan ada pada generasi selanjutnya dan kami harus mengajarkan kepada anak-anak bahwa semua orang sama, terlepas dari perbedaannya," ujarnya.
Nama Balotelli sempat tenar saat memulai kariernya dengan Inter Milan beberapa tahun yang lalu. Ia pun sempat membela beberapa klub besar Eropa juga menjadi andalan di lini depan Azzuri.
Sayangnya, performanya merosot tajam saat membela Liverpool pada tahun 2014 lalu. Hal tersebut membuatnya tersingkir dari The Reds dan juga tak lagi menjadi pemain langganan timnas Italia, hingga akhirnya kembali bermain baik dengan Nice.
Meskipun telah kembali menemukan ketajamannya, Balotelli masih belum mendapat perhatian dari pelatih sementara Italia, Luigi Di Biagio. Ia kembali tak mendapat panggilan saat Azzuri melakoni partai persahabatan melawan Inggris dan Argentina bulan lalu.
Andai Berkulit Putih
Permasalahan Balotelli pun tak hanya sampai di situ. Ia juga seringkali mendapatkan perlakuan tak menyenangkan saat di lapangan. Penyerang berusia 27 tahun tersebut acap kali menjadi target rasisme penonton yang tak menyukainya.
"Di beberapa stadion, orang-orang berseru 'tidak ada orang Italia berkulit hitam' kepada saya, dan saya membuktikan bahwa orang itu ada," ujar SuperMario, julukan Balotelli.
"Bila saya berkulit putih, saya akan punya sedikit masalah. Mungkin saya telah membuat masalah untuk diri sendiri dan punya sikap yang buruk dulu, tapi apakah saya akan dimaafkan lebih cepat? Tentu saja," lanjutnya.
Sumber: Bola.net
Advertisement