PSSI Bakal Memberlakukan Lisensi Klub Nasional untuk Tim Liga 1

PSSI berencana menerapkan lisensi klub nasional untuk klub Liga 1.

oleh Benediktus Gerendo Pradigdo diperbarui 10 Apr 2018, 19:20 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 19:20 WIB
Tigorshalom Boboy
Manajer Club Licensing PSSI, Tigorshalom Boboy, memberikan penjelasan dalam workshop bersama klub Liga 1 2018 di Hotel Grand Kemang, Jakarta, Selasa (10/4/2018). (Istimewa)

Jakarta PSSI menggelar workshop club licensing bersama kontestan Liga 1 2018 di Hotel Grand Kemang, Jakarta, 10 dan 11 April 2018. Manajer Club Licensing PSSI, Tigorshalom Boboy, menyatakan secara bertahap akan menerapkan lisensi klub nasional untuk klub-klub Liga 1 dalam beberapa tahun ke depan.

Pada hari pertama workshop yang digelar PSSI, dibahas evaluasi terhadap permasalahan lisensi bagi klub-klub profesional Indonesia. Pada 2017 hanya ada lima klub yang lolos verifikasi terkait lisensi klub, yaitu Bali United, Persija Jakarta, Madura United, Persib Bandung, dan Arema FC.

PSSI juga membahas terkait kendala yang dialami klub dalam mengurus lisensi tersebut, seperti keterlambatan pengiriman dokumen, sumber daya manusia yang benar-benar fokus mengurus lisensi klub di masing-masing klub, dan juga dokumen yang belum valid.

Baca Juga

  • Pelatih Timnas Malaysia Ikut Kursus Pro AFC yang Digelar PSSI
  • PSSI Jajaki Kerja Sama dengan Negara Juara Dunia
  • Indra Sjafri Mengimbau Suporter Hargai PSSI soal Pelatih Timnas U-19

"Melalui workshop ini klub-klub diingatkan lagi mengenai proses yang segera berjalan. Semoga kita semua bisa punya target khusus untuk menambah jumlah klub yang mendapatkan club licensing pada tahun ini," ujar Tigorshalom Boboy di sela-sela workshop, Selasa (10/4/2018) siang.

Tigorshalom Boboy selaku manajer club licensing PSSI berharap secara bertahap klub-klub Liga 1 di Indonesia bisa memenuhi persyaratan club licensing. Pria yang juga menjabat sebagai Chief Operating Officer PT Liga Indonesia Baru itu juga memahami proses pemenuhan club licensing untuk diterapkan di Liga 1 masih harus dilakukan secara bertahap. Namun, ia merencanakan kompetisi Liga 1 akan mengharuskan klub memenuhi lisensi beberapa tahun ke depan.

"Kalau bicara lebih dalam kepada kualitas kompetisi, maka hanya klub yang memiliki lisensi yang bisa mengikuti kompetisi. Artinya jumlah klub itu bisa saja bukan 18 dan hanya 10 atau 12 klub. Namun, pengelolaan kompetisi pasti lebih berkualitas dan klub bisa lebih survive sebagai klub profesional," ujar Tigorshalom.

"Katakan pada 2019 nanti Liga 1 adalah klub yang harus punya national license. Tentu akan menjadi sesuatu yang berbeda dan baru karena klub pasti akan berusaha memenuhinya karena konsekuensinya mereka tidak bisa mengikuti kompetisi kalau tidak memiliki national license. Kami akan melakukannya secara bertahap sampai nanti klub Liga 2 akan diharuskan memiliki lisensi tersebut," tegasnya.

Workshop club licensing yang digelar PSSI merupakan langkah awal agar setiap klub mengetahui syarat-syarat mendapatkan lisensi klub dari AFC. 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya