Liputan6.com, Jakarta - Timnas Kroasia mengukir sejarah fenomenal bagi negara mereka di Piala Dunia. Negara pecahan Yugoslavia ini berhasil menembus final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak mulai berpartisipasi pada 1998 lalu.
Kroasia memang langsung tancap gas saat ikut Piala Dunia pertama kali dengan nama resmi Kroasia pada 1998. Saat itu, Kroasia punya pemain generasi emas yaitu Davor Suker, Zlatko Kranjcar, Slaven Bilic, Zvonimir Boban, Robert Prosinecki dan Jarni.
Advertisement
Baca Juga
Tak tanggung-tanggung, Kroasia berhasil menembus semifinal Piala Dunia 1998. Lolos kualifikasi Piala Dunia sebagai runner up grup, Kroasia tidak mengecewakan di putaran Final Piala Dunia 1998.
Di penyisihan grup Piala Dunia, Kroasia sukses menjadi runner up. Mampu kalahkan Jamaika dan Jepang, Kroasia hanya kalah 0-1 dari Argentina.
Pada 16 besar, Kroasia jumpa dengan Rumania. Timnas Kroasia menang 1-0 berkat gol Davor Suker. Kejutan Kroasia mulai terlihat saat menghadapi Jerman di perempat final.
Pada laga perempat final, Kroasia mengagetkan dunia karena mampu menghajar Jerman 3-0. Kroasia menghancurkan Jerman berkat tiga gol Jarni, Vlaovic dan Davor Suker.
Kroasia pun akhirnya jumpa Prancis di laga semifinal Piala Dunia 1998. Langkah Kroasia terhenti karena kalah 1-2 berkat dua gol Lilian thuram.
Meski begitu, Kroasia tetap tampil membanggakan karena mampu kalahkan Belanda 2-1 di perebutan tempat ketiga. Prestasi ini terus membekas hingga akhirnya dipecahkan oleh Luka Modric cs di Piala Dunia 1998.
Timnas Kroasia bahkan menorehkan catatan bagus tak pernah kalah di penyisihan grup Piala Dunia 2018. Mereka hanya kebobolan satu gol saat melawan Islandia.
Perjuangan keras Kroasia mulai terlihat sejak babak 16 besar. Pada 16 besar, Kroasia kalahkan Denmark 3-2 lewat adu penalti. Begitupun ketika menjungkalkan tuan rumah Rusia di perempat final dimana mereka menang 4-3 lewat adu penalti. Sedangkan melawan Inggris, Kroasia harus memastikan kemenangan 2-1 lewat perpanjangan waktu.
Â
Â
Pemain Berkelas
 Setelah Piala Dunia 1998, prestasi Kroasia seakan terus meredup. Pada Piala Dunia 2002 dan 2006, mereka gagal melewati fase grup.
Kroasia bahkan tidak lolos ke Piala Dunia pada 2010 lalu. Sedangkan di Piala Dunia 2014, Kroasia juga lagi-lagi tak mampu melangkah lebih jauh dari penyisihan grup.
Skuat Kroasia di Piala Dunia 2018 sebenarnya tak jauh berbeda dibandingkan skuat Piala Dunia 2014 lalu. Mereka masih memainkan Ivan Rakitic, Perisic, Dejan Lovren, Luka Modric dan Mario Mandzukic.
Perbedaannya mungkin di sektor kiper saja dimana Danijel Subasic kini menjadi starter, bukan lagi Stipe Pletikosa yang pensiun. Lalu tak ada pula nama Darijo Srna yang juga putuskan pensiun.
Gabungan antara pemain senior dan junior menjadi kunci keberhasilan Kroasia di Piala Dunia 2018. Semangat pantang menyerah, mental yang kuat serta fisik prima juga membantu Luka Modric cs menuliskan sejarah di Piala Dunia.
Pelatih Kroasia, Zlatco Dalic pun jadi teringat dengan kejadian 20 tahun. Kala itu, Kroasia kalah 1-2 dari Timnas Prancis lewat dua gol Lilian Thuram di semifinal Piala Dunia 1998. Kini, ada kesempatan bagus bagi Kroasia untuk membalaskan dendam.
"Di Piala Dunia 1998 lalu, saya menjadi penonton di tiga laga awal sebagai suporter. Semua orang di Kroasia ingat betul bagaimana Thuram mencetak gol dan kami kalah 1-2," katanya seperti dikutip FIFA.com.
"Itu menjadi topik pembicaraan negara kami selama 20 tahun terakhir. Kami ingat merayakan gol pertama Suker tapi setelah itu kami terduduk lagi karena skor langsung imbang dalam waktu cepat," ucapnya.
Advertisement
Kans Kroasia
Dalam laga final Piala Dunia nanti, Timnas Kroasia bakal tetap menjadi underdog. Selama ini, Kroasia juga tak pernah masuk hitungan sebagai juara Piala Dunia.
Meski begitu, banyak yang lupa kalau Kroasia diisi oleh pemain berpengalaman dan berkelas dunia. Ivan Rakitic dan Luka Modric contoh dua pemain berkelas yang punya prestasi segudang dengan klub masing-masing.
Ada juga Dejan Lovren yang tampil memukau bersama Liverpool musim ini. Jangan dilupakan pula bek tangguh Sime Vrsaljko yang sukses menjadi palang pintu yang tangguh untuk Atletico Madrid musim ini.
Mereka merupakan pemain-pemain yang sudah matang secara permainan. Bisa dikatakan, Kroasia punya pemain yang selevel dengan Timnas Prancis.
Antoine Griezmann dan kawan-kawan patut mewaspadai semangat juang yang dimiliki pemain Kroasia. Selain itu, jangan pernah pula menganggap enteng Kroasia seperti yang terjadi dengan Inggris.
"Mereka sudah meremehkan kami dan itu terbukti salah," ucap kapten Kroasia, Luka Modric seperti dikutip Marca. Modric juga menyalahkan media di Inggris yang juga meremehkan mereka.
"Saya pikir media di Inggris tak mengenal kami dan itu kesalahan. Kami sudah baca apa yang mereka tulis. Hebat! siapa yang terhenti di sini. Harusnya mereka lebih rendah hati dan menghormati lawan."
Dalam 5 pertemuan terakhir, Kroasia tak pernah mengalahkan Prancis. Apakah sejarah itu bakal ditulis pada 15 Juli nanti di Stadion Luzhniki?