Harga Bitcoin Sentuh Level Terendah, Lagi-lagi karena Donald Trump

Langkah Trump yang mendukung kripto, termasuk rencana cadangan Bitcoin strategis AS serta pertemuan dengan para petinggi industri di Washington, tampaknya tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 11 Mar 2025, 11:45 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2025, 11:45 WIB
Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)
Bitcoin sempat mengalami penurunan hingga 6,8% dan diperdagangkan di angka USD 77.416 atau setara Rp 1,26 miliar (asumsi kurs Rp 16.340 per dolar AS), level terendah sejak 10 November. Ilustrasi aset kripto Bitcoin. (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin mengalami penurunan tajam dan mencapai titik terendah sejak November lalu. Penyebab utamanya adalah meningkatnya ketegangan perdagangan dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dinilai berisiko menghambat pertumbuhan ekonomi.

Kondisi ini mengimbangi sentimen positif yang sempat muncul setelah Presiden Donald Trump mengeluarkan pernyataan pro-kripto minggu lalu.

Aset berisiko seperti mata uang kripto terkena dampak negatif dari ketidakpastian ekonomi. Pasar saham AS ikut melemah, sementara obligasi pemerintah justru meningkat karena investor beralih ke aset yang lebih aman.

"Meskipun kebijakan pro-kripto yang diumumkan Trump sempat memberikan harapan, reli tersebut dengan cepat memudar akibat aksi jual besar-besaran yang dipicu oleh kondisi ekonomi global yang memburuk," ujar Nikolay Karpenko, Direktur di B2C2, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (11/3/2025).

Bitcoin sempat mengalami penurunan hingga 6,8% dan diperdagangkan di angka USD 77.416 atau setara Rp 1,26 miliar (asumsi kurs Rp 16.340 per dolar AS), level terendah sejak 10 November.

Penurunan ini juga diikuti oleh mata uang kripto lain seperti Solana, Cardano, dan XRP, yang disebut-sebut sebagai kandidat aset digital untuk cadangan AS, tetapi tidak dimasukkan dalam kebijakan eksekutif Trump.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 

Promosi 1

Rencana Cadangan Bitcoin Trump

Crypto Bitcoin
Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.... Selengkapnya

Langkah Trump yang mendukung kripto, termasuk rencana cadangan Bitcoin strategis AS serta pertemuan dengan para petinggi industri di Washington, tampaknya tidak cukup untuk mengembalikan kepercayaan pasar.

Para investor kecewa karena tidak ada tambahan dana baru dalam kebijakan tersebut, meskipun pemerintah berjanji akan menggunakan cadangan kripto dari aset yang telah disita dalam proses hukum.

Kepala Operasi di bursa kripto BTSE, Jeff Mei mengatakan banyak yang berharap langkah ini akan memberikan dorongan besar, tetapi ternyata pasar melihatnya sebagai kekecewaan.

“Penurunan harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya terjadi setelah diketahui bahwa cadangan kripto yang diumumkan hanya akan berisi aset yang sudah ada, bukan investasi baru," kata Mei.

Saat ini, pemerintah AS memiliki Bitcoin senilai sekitar USD 17 miliar serta beberapa token lain senilai sekitar USD 400 juta, yang sebagian besar berasal dari penyitaan dalam kasus perdata dan pidana.

 

Investor Punya Harapan Besar

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat... Selengkapnya

Menurut Ari Paul, salah satu pendiri BlockTower Capital, investor memang memiliki harapan besar terhadap perkembangan terbaru di dunia kripto, termasuk berkurangnya regulasi ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC). Namun, ada faktor lain yang justru membuat pasar semakin skeptis.

"Pemilihan aset kripto oleh pemerintah untuk dijadikan cadangan strategis terasa tidak konsisten, terutama setelah munculnya koin yang dikaitkan dengan Trump dan Melania,” kata Paul

Menurutnya, hal ini menimbulkan kekhawatiran kebijakan pemerintah lebih didorong oleh kepentingan kelompok tertentu dibandingkan kepentingan pasar secara luas

Sejak Februari, dana sebesar USD 4,4 miliar telah ditarik oleh investor dari ETF Bitcoin di AS, padahal produk investasi ini sebelumnya memainkan peran penting dalam kenaikan harga Bitcoin tahun lalu.

 

Bitcoin Turun 28 Persen dari Harga Tertinggi

Secara keseluruhan, harga Bitcoin telah turun sekitar 28% dari rekor tertingginya di USD 109.241. Kapitalisasi pasar mata uang kripto juga telah kehilangan lebih dari USD 1 triliun sejak mencapai puncaknya, menurut data dari CoinGecko.

"Bitcoin bisa saja turun lebih jauh ke kisaran $70.000-$80.000 dalam beberapa minggu ke depan. Hanya jika ketegangan perdagangan mereda dan Federal Reserve mulai memangkas suku bunga lagi, barulah kita bisa melihat mata uang kripto utama kembali ke tren naik menuju rekor tertinggi baru," pungkas Mei.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya