Liputan6.com, Jakarta Tindak kriminal bisa menimpa siapa saja, termasuk atlet andalan yang telah mengharumkan negaranya di pentas sebesar Olimpiade. Demi mendapatkan harta benda korban, pelaku tidak jarang melukai bahkan sampai membunuh tanpa belas kasihan.Â
Insiden tragis ini baru saja dialami oleh atlet ski es asal Kazakhstan, Denis Ten. Pria berusia 25 tahun ini merupakan atlet ski es kelas dunia. Denis pernah merebut medali perunggu pada Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 dan medali perak pada Kejuaraan Dunia 2015.Â
Advertisement
Baca Juga
Di usia yang terbilang masih potensial, karier Denis harus terhenti untuk selama. Masa depannya direnggut oleh dua perampok yang beraksi di kampung halamannya, Almaty.Â
Kantor berita Kazinform seperti dilansir AS, melaporkan, Denis dirampok saat berkendara, Kamis waktu setempat (19/7/2018). Penyerangan itu membuatnya mengalami luka parah. Warga yang menemukan Denis segera melarikannya ke rumah sakit terdekat. Namun tiga jam kemudian, Denis dikabarkan meninggal dunia. Denis tewas karena kehabisan darah. Â
Kejadian ini tentu saja mengejutkan Khazakstan dan dunia olahraga di seluruh dunia.Â
"Kariernya gemilang dan dia legenda olahraga skating, salah seorang kebanggaan seluruh negeri," ujar Menteri Olahraga dan Kebudayaan Kazakhzstan Arystanbek Mukhamediuly. Â
Â
Â
Atlet Ski Es Berduka
Kematian Denis Tan juga langsung mendapat tanggapan dari rekan seprofesinya, termasuk salah seorang rivalnya di dunia ski es, Javier Fernandez. Atlet asal Spanyol tersebut segera mengucapkan ungkapan belasungkawa melalui akun Twitter miliknya.Â
"Istirahat dengan damai," ujar Fernandez.Â
"Dia menginspirasi banyak orang," ujar atlet ski es asal Amerika Serikat, Adam Rippon.Â
Â
Advertisement
Usut Sampai Tuntas
Pihak berwenang Kazakhstan pun tidak tinggal diam. Mereka berjanji akan menyelidiki kasus ini sampai tuntas dan membawa pembunuh Denis ke pengadilan.Â
"Dia duta untuk olahraganya, sosok yang hangat dan menarik. Ini tragedi di mana dia harus kehilangan nyawanya di usia yang sangat muda," kata Presiden IOC, Thomas Bach.Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini:
Â