Liputan6.com, Paris - Neymar rupanya tak mudah melupakan kegagalan Brasil di Piala Dunia 2018. Bahkan ia sempat tak mau memikirkan soal lapangan hijau usai Brasil harus angkat koper lebih cepat dari Rusia.
Digadang-gadang menjadi favorit juara, Brasil justru harus pulang cepat dari Rusia setelah disingkirkan Belgia. Neymar pun mengaku sangat sedih dengan kegagalan timnya di Rusia.
Advertisement
Baca Juga
Saking sedihnya, Neymar mengaku bahwa dirinya tak berminat lagi menyaksikan lanjutan pesta bola dunia di Rusia yang akhirnya dimenangi Prancis tersebut.
Meski mengakui sangat sedih usai Brasil pulang dari Rusia, akan tetapi Neymar menyatakan bahwa kesedihan itu hilang berkat dukungan dari orang-orang terdekatnya.
"Saya tak akan berkata saya tak ingin bermain lagi tapi, saya tak mau melihat bola, atau menyaksikan laga sepak bola lagi," ungkap Neymar dalam wawancara dengan AFP.
"Saya berduka, saya sangat sedih, tapi kesedihan itu akhirnya berakhir, saya memiliki anak saya, keluarga saya, teman-teman saya dan mereka tak mau saya bermuram durja. Saya memiliki lebih banyak alasan untuk bahagia ketimbang sedih," ujarnya.
Â
Tekanan Besar
Lebih lanjut, Neymar menegaskan bahwa dirinya tak merasa terlalu terbebani dengan status bintang dan digadang-gadang membawa Brasil juara.
"Tidak, semua pemain hebat merasakan tekanan. Memang benar ketika berbicara tentang saya, ada standar ganda. Saya menyadari tanggung jawab ini, tidak hanya untuk Brasil tapi juga di klub, sejak saya masih 17, 18 tahun," ucap Neymar.
"Saya sudah mempersiapkan dirinya untuk menangani tekanan ini dan saya tahu ketika hasil akhir tidak seperti yang mereka harapkan maka tekanan meningkat," katanya mengakhiri.
Sumber: Bola.net
Advertisement