Dominan, Honda Tidak Santai Hadapi Pesaing di MotoGP

Bos Repsol Honda, Alberto Puig ungkap rahasia keunggulan Honda di MotoGP.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2018, 09:15 WIB
Marc Marquez, Valentino Rossi, MotoGP
Honda masih mendominasi persaingan di MotoGP (Robert MICHAEL / AFP)

Liputan6.com, Aalst - Tim Repsol Honda terlihat kompetitif selama menjalani paruh pertama MotoGP 2018. Namun bukan berarti para mekanik pabrikan Jepang bisa tertidur nyenyak mengingat kompatriotnya yakni Movistar Yamaha dan Ducati Corse terus melakukan peningkatan untuk mengudeta posisi Marc Marquez di posisi teratas klasemen sementara.

"Pesaing kami sangat kuat, sehingga kami tidak pernah bisa tidur," ujar Alberto Puig selaku bos Repsol Honda seperti dikutip dari laman resmi MotoGP, Selasa (31/7/2018).

Sejauh ini Honda dianggap telah berhasil memperbaiki swingarm karbon dengan sangat baik di paruh pertama MotoGP musim ini. Itu bisa dirasakan Marquez yang mampu berada di posisi teratas klasemen dengan raihan 165 poin atau unggul 46 angka dari Valentino Rossi.

Inovasi swingarm karbon pertama kali muncul selama menjalani pengujian di Valencia tahun lalu. "Kami telah menggunakannya sejak Valencia, tetapi karena tidak ada yang bertanya, kami tidak mengatakan apa-apa!," ujar Puig.

Penampilan Honda musim ini seperti sulit ditaklukkan. Keandalan Marquez dalam menunggangi RC213V benar-benar membuat tim berlogo sayap kepak ini sangat tangguh di MotoGP.

 

  Terus Bekerja

Marc Marquez, MotoGP
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez siap jaga fokus pada paruh kedua MotoGP 2018. (Twitter/HRC_MotoGP)

Puig menjelaskan selama libur paruh pertama, para mekanik di Jepang tetap bekerja. Tim terus mencoba meningkatkan beberapa area untuk membuat Marquez dan Dani Pedrosa tampil impresif selama balapan.

"Di Jepang pada musim dingin ini mereka tetap bekerja dan kami senang dengan apa yang mereka lakukan. Kami mencoba menggunakan semua yang kami terima dari Jepang semampu kami. Kami telah meningkatkan beberapa area tetapi kami tidak pernah bisa bahagia, pengendara kami akan selalu menuntut lebih banyak," ujar Puig.

"Dengan peraturan baru itu tidak mudah untuk meningkatkan motor, kami akan mencoba sama seperti pabrikan lain tetapi kisaran peningkatannya tidak begitu besar. Tetapi kami akan mencoba mendapatkan sesuatu hingga akhir tahun ini," ungkap Puig.

Kehilangan Tim Satelit

Sementara itu, Puig juga mengungkap penyesalakan karena tim satelit Marc VDS memutuskan kerjasama yang telah terjalin selama empat tahun di MotoGP.

Alhasil, Honda Racing Corporation (HRC) hanya menurunkan dua tim (Repsol Honda dan LCR Honda) di ajang MotoGP untuk tahun depan.

Puig menuturkan jika dirinya tidak terlalu mempermasalahkan kehilangan dua pembalap yang berada di tim Marc VDS. Pasalnya, HRC masih mampu menemukan pembalap berbakat di ajang Asia Talent Cup, yang menjadi jenjang sebelum ke MotoGP.

"Kami menyesal atas apa yang terjadi dengan tim Marc VDS, tetapi itu tidak ada hubungannya dengan kami. Kami mendukung tim selama bertahun-tahun dan banyak hal terjadi. Kurasa kita tidak punya banyak masalah kehilangan dua kursi," kata Puig seperti dikutip dari Crash, Sabtu (28/7/2018).

(David Permana)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya