Manajer Tim Pencak Silat Indonesia Tanggapi Protes Malaysia

Manajer Tim Pencak Silat Indonesia, Edhy Prabowo, angkat bicara seputar mundurnya atlet Malaysia, Jamari Mohd Al Jufferi.

oleh Muhammad Adiyaksa diperbarui 27 Agu 2018, 20:30 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2018, 20:30 WIB
Aksi Komang Harik Adi Putra Rebut Emas ke-17 Indonesia di Asian Games 2018
Pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra (merah) melawan Mohd Al Jufferi Jamari (biru) asal Malaysia di final Kelas E Putra Asian Games 2018, Jakarta, Senin (27/8). Komang dinyatakan menang teknik atas Mohd Al Jufferi Jamari. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Manajer Tim Pencak Silat Indonesia, Edhy Prabowo, angkat bicara seputar mundurnya atlet Malaysia, Jamari Mohd Al Jufferi, dari arena tarung kelas 65kg-70 kg di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Selatan, Senin (27/8/2018). Dia akhirnya dinyatakan kalah teknik dari atlet Indonesia, Komang Harik Adi Putra. 

Al Jufferi kecewa dengan keputusan juri.Hanya dua detik sebelum ronde ketiga selesai, Al Jufferi dan tim pelatih menarik diri dari arena. Kala itu, Al Jufferi tertinggal 1-4 dari Komang.

Al Jufferi pun dinyatakan kalah secara teknik dan hanya meraih medali perak.

Dinilai tidak meraih kemenangan secara sportif, Edhy Prabowo buka suara. Manajer Tim Pencak Silat Indonesia itu mempunyai banyak bukti bahwa Komang menang secara mutlak.

"Ada yang meragukan pertandingan. Jejak digital ada. Kami tidak takut. Dari awal kami bicara kualitas, kami tidak ingin dapat emas yang tidak berkualitas. Kasihan tiga tahun berjuang. Maka kita fokus ke depan," ujar Edhy.

"Kita lihat Malaysia bisa menang, tapi mereka kecolongan di detik terakhir, dia tak mau teruskan lagi karena dianggap dicurangi. Silakan protes saja," katanya menambahkan.

 

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Bukan Balas Dendam

Aksi Komang Harik Adi Putra Rebut Emas ke-17 Indonesia di Asian Games 2018
Pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra (merah) melawan Mohd Al Jufferi Jamari (biru) asal Malaysia di final Kelas E Putra Asian Games 2018, Jakarta, Senin (27/8). Komang dinyatakan menang teknik atas Mohd Al Jufferi Jamari. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Saat bertanding di SEA Games 2017 Malaysia lalu, Edhy pun merasa atlet pencak silat Indonesia kerap dirugikan. Tapi kala itu, pihaknya tidak melancarkan protes berlebihan.

"Kita juga di (SEA Games 2017) Malaysia waktu dicurangi pun tidak pernah berpikir. Ini bukan balasan. Kita bicara fakta. Fakta itu didokumentasi, fakta itu didigitalisasi. Ada aturan, sarana protes, semua ada fasilitasnya," imbuh Edhy.

Menolak Dinilai Curang

Aksi Komang Harik Adi Putra Rebut Emas ke-17 Indonesia di Asian Games 2018
Pesilat Indonesia, Komang Harik Adi Putra mengibarkan bendera Merah Putih usai mengalahkan pesilat Malaysia Mohd Al Jufferi Jamari dalam babak final Kelas E Putra Asian Games 2018 di TMII, Jakarta, Senin (27/8). (Merdeka.com/Arie Basuki)

Edhy menolak bahwa atletnya meraih kemenangan dengan cara yang kotor.

"Tidak ada kata curang di sini, kami yakin pencak silat akan terus digandrungi," tuturnya.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya