MU Ditahan Palace, Mourinho Salahkan Pemain

MU bermain 0-0 saat menjamu Crystal Palace pada pekan ke-13 Liga Inggris.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Nov 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2018, 18:40 WIB
Alasan MU tak perlu pecat Mourinho
Manajer Manchester United (MU) Jose Mourinho. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) hanya bisa bermain imbang tanpa gol saat menjamu Crystal Palace pada pekan ke-13 Liga Inggris di Old Trafford, Sabtu (24/11/2018) malam WIB. Perolehan satu poin tidak cukup buat Setan Merah yang tengah berusaha menembus papan atas.

Permainan MU lagi-lagi dikritik. Taktik Jose Mourinho tampaknya sulit untuk meraih kemenangan. MU memang tampil ofensif, hanya penyelesaian akhir skuat MU selalu jadi masalah.

Mourinho merasa MU gagal meraih kemenangan karena kesalahan pemain di lapangan. Ia menilai seharusnya pemain MU tampil lebih gigih dan lebih berani menggempur pertahanan lawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Memberi Waktu

Manchester United vs Crystal Palace
Gelandang Manchester United (MU) Jesse Lingard beraksi saat melawan Crystal Palace pada laga Premier League, di Stadion Old Trafford, Manchester, Sabtu (24/11/2018). (AFP/Lindsey Parnaby)

Menurut Mourinho, kesalahan terbesar skuat MU adalah membiarkan pemain-pemain Crystal Palace tampil lebih bebas. Dia kecewa karena pemain MU beberapa kali kehilangan momentum untuk menyerang.

"Kami memberi mereka waktu untuk bernafas. Kami tidak bermain intens. Tampaknya kami menunggu sesuatu untuk terjadi dengan sendirinya dan itu tak terwujud," ungkap Mourinho kepada Daily Star.

"Kami bermain baik tetapi kami memberi mereka beberapa periode untuk beristirahat. Itu memberi nyawa pada lawan yang datang ke sini [Old Trafford]."


Keseimbangan

Lebih lanjut, Mourinho juga dicemooh banyak fans MU lantaran menarik keluar Paul Pogba untuk memainkan Alexis Sanchez di babak kedua. Ia dianggap sudah tak berminat menyerang lawan.

Meski demikian, pelatih kawakan ini membantah kritik tersebut dan mengatakan timnya membutuhkan keseimbangan antara bertahan dan menyerang. "Kami tidak bisa bermain dengan sembilan penyerang, kami harus bermain dengan keseimbangan."

"Tentu saja kami sudah bermain dengan empat pemain menyerang dan tujuannya adalah untuk menciptakan situasi berbahaya dan saya pikir kami sudah memulai pertandingan dengan sangat baik," sambugnya.

"Namun, ketika anda bermain untuk memenangkan pertandingan, anda [seharusnya] tidak berhenti sampai sungguh menang."

Sumber: Bola.net

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya