Rasa Penasaran Tersisa Liliyana Natsir

Liliyana Natsir hampir memenangkan seluruh gelar bergengsi yang tersedia di panggung bulu tangkis dunia.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 27 Jan 2019, 20:21 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2019, 20:21 WIB
Liliyana Natsir
Terima kasih Liliyana Natsir. (Bola.com/Dody Iryawan)

Jakarta - Sepak terjang Liliyana Natsir pada panggung bulu tangkis dunia bisa dikatakan hampir sempurna. Pemain asal Manado tersebut nyaris memenangkan seluruh gelar bergengsi yang tersedia.

Medali emas Olimpiade, medali emas Kejuaraan Dunia, gelar All England, titel Indonesia Open, hingga kepingan-kepingan medali emas SEA Games. Namun, ada satu rasa penasaran yang tak terjawab Liliyana hingga pengujung kariernya. 

Pemain yang akrab disapa Butet itu tak berhasil mengoleksi medali emas Asian Games, pesta olahraga antar negara-negara Asia. Emas Asian Games menjadi kepingan yang hilang dari puzzle kiprah menakjubkan Liliyana Natsir di arena bulutangkis. 

Kesempatan terakhirnya datang pada Asian Games 2018, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta. Namun, peluang emas tersebut gagal dimaksimalkan ganda campuran Tontowi Ahmad/ Liliyana Natsir. Mereka terpaksa puas merebut medali perunggu.  

Liliyana Natsir total mengoleksi empat medali dari Asian Games. Pada Asian Games Guangzhou 2010, Liliyana mendulang medali perunggu dari beregu putri. 

Empat tahun berselang, tepatnya di Asian Games Incheon 2014, Tontowi/Liliyana menyabet medali perak. Pada partai final, Tontowi/Liliyana kalah dari ganda campuran China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan skor 16-21, 14-21. 

Liliyana mengakui hingga pengujung kariernya masih penasaran dengan kepingan medali emas Asian Games. 

"Saya belum kesampaian meraih emas Asian Games. Setelah mendapatkan medali perak pada 2014, saya harus menunggu empat tahun lagi untuk mendapatkan emas (tapi gagal lagi di Asian Games 2018)," kata Liliyana belum lama ini. 

"Itu bukan waktu sebentar. Tapi, saya tetap bersyukur dan puas walaupun mendapatkan medali perunggu," imbuh Butet. 

Meskipun masih penasaran medali emas Asian Games, Butet mengaku bersyukur telah merealisasikan target utamanya, yaitu medali emas Olimpiade. "Setelah mendapatkan emas Olimpiade, motivasi saya memang menurun," kata Liliyana Natsir.

Minta Maaf

Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir
Ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengembalikan kok ke arah Lee Chun Hei R/Chau Hoi Wah (Hong Kong) di perempat final Bulutangkis Asian Games 2018 di Istora Kompleks GBK, Jakarta, Sabtu (25/8). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liliyana menyabet dua medali perunggu pada Asian Games 2018, dari nomor ganda campuran dan beregu putri. 

Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir gagal meraih medali emas Asian Games 2018 setelah menelan kekalahan 13-21 dan 18-21 dari pasangan asal China, Zhang Siwei/Huang Yaqiong, di Istora Senayan, Minggu (26/8/2018) malam WIB.

"Kami meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena gagal mempersembahkan medali emas," ujar Liliyana, setelah pertandingan. 

"Padahal, salah satu target meraih medali emas dari bulutangkis lewat ganda campuran. Ya namanya juga pertandingan, ada yang menang dan ada yang kalah," lanjut pebulutangkis 32 tahun tersebut. 

Medali emas Asian Games mungkin menyisakan rasa penasaran bagi Liliyana Natsir. Tapi, dengan atau tanpa medali tersebut, Liliyana Natsir tetap sang juara sejati. Namanya akan selalu terukir indah dalam sejarah bulutangkis Indonesia dan dunia. 

 

Sumber: Bola.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya