Liputan6.com, Losail- Pembalap yang nakal di MotoGP dan kejuaraan di bawahnya seperti Moto2 dan Moto3 harus hati-hati. Aksi ugal-ugalan tanpa memperhatikan etika saat membalap bisa berujung sanksi baru bernama Long Lap Penalty (LLP).
Sanksi ini akan diterapkan di MotoGP musim ini. Federasi Balap Motor Internasional (FIM) lewat Komite MotoGP setuju dengan hukuman ini, tapi tetap juga memakai sanksi lain seperti turun posisi dan hukuman waktu.
Baca Juga
Advertisement
Lalu apa Long Lap Penalty? Sanksi ini sudah dicoba pada tes pramusim MotoGP Qatar yang berakhir hari Senin lalu.
Saat pembalap terkena LLP, pembalap akan menggunakan rute lap yang lebih panjang. Nantinya di setiap sirkuit akan ditandai dengan warna khusus rute yang akan dilewati pembalap yang terkena LLP.
Pembalap yang terkena LLP harus melakoni rute lebih jauh sebanyak tiga lap sejak dinyatakan bersalah.
Â
Â
Dapat Dukungan
Komite MotoGP memberikan penjelasan lebih lengkap soal LLP. Mereka juga memberikan penjelasan area mana yang akan dijadikan rute LLP.
"Di setiap sirkuit akan ditentukan dan ditandai titik aman untuk penerapan rute LLP (biasanya di sisi luar aspal usai tikungan), yang tentunya beberapa detik lebih lambat dibandingkan racing line yang normal," begitu bunyi penjelasan dari Komite MotoGP seperti dikutip crash.
Terkait penerapan LLP ini, pembalap Ducati Andrea Dovizioso memberikan dukungannya.
"Saya sudah bicara dengan komisi keselamatan. Saya pikir ini ide bagus. Sepertinya ini lebih bagus ketimbang harus start ke posisi lebih belakang," ujar Dovi.
"Sanksi ini membuat Anda jadi lebih jelas apa yang harus dilakukan dan apa yang harus hilang. Saya tak tahu apakah mudah atau tidak kalau melakukannya di setiap sirkuit, tapi ini ide bagus," ujar Dovizioso.
Advertisement
Minimalisir Pelanggaran
Sanksi anyar ini dipastikan untuk mengurangi terjadinya aksi curang dan aksi balap ugal-ugalan di sirkuit. Penyelenggara ingin balapan bisa lancar dan berlangsung fair.
"Penurunan posisi tetap akan dipakai sesuai dengan keputusan pengawas balapan," bunyi pernyataan Komite MotoGP.