Atlet ONE Championship Stefer dan Engelen Turut Rayakan Nyepi di Bali

Perayaan Hari Raya Nyepi memiliki kesan tersendiri bagi para atlet ONE Championship yang berlatih di Bali MM

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Mar 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 08 Mar 2019, 12:30 WIB
Petarung MMA, Stefer Rahardian, berpose usai latihan. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)
Petarung ONE Championship Indonesia Stefer Rahardian. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta - Perayaan Hari Raya Nyepi, yang utamanya dilangsungkan di Pulau Dewata, memiliki kesan tersendiri bagi para atlet ONE Championship yang berlatih di Bali MMA. Walau mereka bukanlah warga asli maupun umat Hindu Bali, mereka berpartisipasi dan menaati seluruh larangan dalam perayaan tradisional tersebut.

Di Bali, Nyepi dijalani dengan mengutamakan kesunyian dan keheningan, selain juga berpuasa. Masyarakat dilarang untuk bekerja, menyalakan api, menikmati hiburan atau kesenangan, bepergian, dan bahkan bagi sebagian kalangan, mereka dilarang untuk berbicara dan wajib berpuasa secara total.

Walaupun ada banyak warga dan turis yang bukan penganut Hindu, seluruh elemen masyarakat di Bali menghormati Hari Raya Nyepi. Hanya layanan gawat darurat bagi kondisi-kondisi tertentu yang tetap bersiaga selama Nyepi.

Stefer “The Lion” Rahardian, salah satu atlet ONE Championship Strawweight yang berlatih di Bali MMA, berbagi cerita tentang aktivitas selama perayaan Nyepi. Menurut petarung asal Jakarta ini, ada berbagai upacara adat yang digelar sebelum Hari Raya; di antaranya Pengerupukan, yang bertujuan mengusir buta kala atau kejahatan.

Upacara tersebut biasanya digelar pada sore hari, setelah upacara Mecaru, sebelum dilanjutkan dengan perayaan ogoh-ogoh di malam hari. “Untuk menghormati hari raya Nyepi, gym kami tutup hingga perayaan berakhir,” ujarnya.

Sebagai warga pendatang di Bali, Stefer sadar betul akan pentingnya berbaur dengan budaya setempat. “Sebagai atlet ONE Championship Bali MMA, cara saya dan teman-teman menyesuaikan diri dengan berbagai budaya lokal Bali adalah dengan saling menghargai sesama, saling menghargai warga serta budaya setempat, utamanya saat kami berada di luar tempat latihan,” tambahnya.

Pertama Kali bagi Engelen

Anthony "The Archangel" Engelen (dok ONE Championship)
Anthony "The Archangel" Engelen (dok ONE Championship)

Sementara itu, rekan satu timnya Anthony “The Archangel” Engelen menikmati perayaan Nyepi di Pulau Dewata untuk pertama kalinya tahun ini. Atlet blasteran Indonesia-Belanda ini sudah mempersiapkan diri untuk keheningan total selama Nyepi.

“Saya berencana untuk bersantai selama Nyepi, selain juga melakukan refleksi pribadi dan meluangkan waktu bagi tubuh saya untuk pulih. […] Nyepi adalah momentum yang baik untuk merasakan kedamaian dan keheningan, karena kita semua sesekali membutuhkan kedua hal itu,” kata Anthony.

Atlet divisi featherweight ini juga setuju dengan Stefer, dimana seluruh elemen Bali MMA menyesuaikan diri dan menghargai unsur-unsur tradisi Bali. Ia mengaku memiliki kesan tersendiri terhadap pulau dimana ia berlatih saat ini.

“Bagi saya, Bali adalah salah satu tempat paling spesial di dunia. Saya tidak pernah merasa bosan, karena hidup saya masih terbagi 50% di Jakarta dan 50% di Bali,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya