Atlet ONE Championship Indonesia Berharap Pilpres 2019 Berjalan Lancar

Para atlet Indonesia yang bernaung di bawah ONE Championship inginkan pilpres 2019 berjalan lancar

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Mar 2019, 20:40 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2019, 20:40 WIB
Lumban Gaol Kalah dari Petarung India
Petarung Indonesia, Priscilla Hertati Lumban Gaol, menendang petarung India, Puja Tomar, pada laga ONE Championship di Istora Senayan, Sabtu (19/1). Lumban Gaol takluk dari Puja Tomar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Liputan6.com, Jakarta Para atlet mixed martial arts (MMA) asal Indonesia yang bernaung di bawah ONE Championship menyambut baik pelaksanaan pesta demokrasi. Mereka menyadari kewajibannya memilih calon pemimpin yang terbaik.

Yohan “The Ice Man” Mulia Legowo, seorang atlet veteran asal Solo, berharap pemilu tahun ini berlangsung aman. Yohan yang dikenal pula sebagai pionir perkembangan MMA di Indonesia, juga ingin melalui pemilu nanti, akan memunculkan pemimpin terbaik yang memiliki perhatian besar pada perkembangan MMA.

“Semoga berjalan tertib dan gak ada ribut-ribut. Biarkan kami saja yang ribut di atas ring,” katanya sambil bercanda.

Yohan mengatakan bahwa keberadaan dan popularitas ONE Championship saat ini tengah menanjak pesat, baik di dalam maupun luar negeri. Situasi ini akan memberikan jalur bagi olah raga Championship untuk terus berkembang.

“Dukungan ideal yang diharapkan adalah dengan sering menyelenggarakan kompetisi bela diri. Selain itu, dukungan moril pun sangat dibutuhkan,” tambahnya.

“Seorang presiden yang berfoto diatas ring saja akan sangat berarti bagi atlet.”

Harapan serupa diungkapkan Priscilla Hertati “Thathie” Lumban Gaol, atlet wanita andalan Indonesia yang bertanding dalam divisi atomweight.

Wanita yang memenangkan lima dari enam laga yang dia lalui di ONE Championship sepanjang tahun lalu ini, berharap pemilu nanti akan berlangsung aman dan kondusif.

Didukung Presiden

Yohan Mulia
Petarung ONE Championship Indonesia, Yohan Mulia (ONE Championship)

Yohan menambahkan bahwa Rusia secara mengejutkan dapat meraih beberapa medali emas Olimpiade dari cabang bela diri hanya karena didukung penuh Presiden Valdimir Putin.

Karena itu, ia percaya bahwa dukungan pemerintah dalam penyelenggaraan kompetisi bela diri secara rutin akan melahirkan juara-juara baru dalam cabang olahraga beladiri.

“Melahirkan juara dunia itu harus dibentuk lewat kompetisi berjenjang. Negara lain juga seperti itu, seperti Filipina yang sering melahirkan juara dunia dari tinju,” ujarnya.

Lebih Diperhatikan

Lumban Gaol Kalah dari Petarung India
Petarung Indonesia, Priscilla Hertati Lumban Gaol, saat melawan petarung India, Puja Tomar, pada laga ONE Championship di Istora Senayan, Sabtu (19/1). Lumban Gaol takluk dari Puja Tomar. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Terlebih lagi, “Thathie” juga mengharapkan adanya program yang dapat mengembangkan disiplin MMA di tanah air.

Atlet berusia 30 tahun ini mengakui bahwa beberapa cabang olah raga telah berhasil meraih prestasi tinggi, serta berharap bahwa hal serupa dapat dipersembahkan dalam bidang MMA.

“Karena saya seorang fighter, saya ingin agar olahraga di indonesia semakin berprestasi lagi dan lebih diperhatikan,” ujarnya.

Priscilla saat ini memiliki peluang besar untuk bisa meraih gelar juara ONE Atomweight World Champion yang saat ini dipegang oleh Angela Lee dari Singapura.

Beri Dukungan

Latihan Terbuka Jelang Laga One Championship
Atlet MMA, Stefer Rahardian, saat latihan bebas jelang laga One Championship di Syena Martial Arts, Jakarta, Rabu (16/1). Pertarungan tersebut akan berlangsung pada 19 Januari 2019 di Istora Senayan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Hal yang sama pun menjadi perhatian salah satu atlet berbakat tanah air lainnya, Stefer “The Lion” Rahardian, yang sempat mengenyam sembilan kemenangan beruntun.

Ia mengakui bahwa pemerintah telah memberikan dukungan tersendiri bagi atlet MMA, tetapi ia juga berharap agar atlet asal tanah air ini dapat lebih didorong untuk berprestasi – karena mereka juga membawa bendera merah putih ketika bertanding di dalam ring.

“Atlet MMA ini juga memperjuangkan nama bangsa. Kami selalu menampilkan yang terbaik bukan hanya pada saat pertandingan, tetapi juga ketika kami berlatih,” kata Stefer.

“Ini semua bukan semata-mata untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga dan bangsa.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya