Liputan6.com, Jakarta KTM Motorsport belum mendapatkan hasil yang kurang memuaskan di MotoGP Qatar. Empat pembalap yang turun di sirkuit Losail pada 10 Maret lalu gagal mendapatkan podium.
Hasil terbaik yang diraih pembalap KTM yaitu posisi 12 yang dihuni Pol Espargaro. Pembalap Red Bull KTM Factory ini encatatkan waktu 42 menit 49,676 detik.
Baca Juga
Advertisement
Sedangkan rekannya Johan Zarco berada di posisi ke-15. Dua pembalap tim satelit Red Bull KTM tech3 lebih parah di MotoGP Qatar yang menjadi seri pembuka.
Miguel Oliveira berada di posisi ke-17. Sedangkan Hafizh Syahrin berada di posisi ke-20.
Meski gagal masuk 10 besar, bos KTM Motorsport Pit Beirer menegaskan pihaknya ogah mengubah ciri khas sasis baja dan suspensi merek sendiri di MotoGP 2019.
Beda Sendiri
Ya, KTM memang beda dibandingkan tim MotoGP lainnya. Mereka punya ciri khas sasis baja dan juga suspensi buatan sendiri. Sedangkan mayoritas tim MotoGP menggunakan sasis aluminium dan suspensi merek ohlin.
KTM juga sempat memakai mesin jenis screamer di 2017. Namun mereka mengubahnya menjadi mesin big bang.
KTM uga pernah membuat crankshaft yang berputar melawan arah jarum jam di pertengahan 2018 lalu. Meski mereka juga meniru gaya mesin tim lain, tapi mereka ogah buang ciri khas mereka demi kemenangan.
"Itu bukan pilihan. Kami sudah lama merancang motor sendiri dan dirasakan sudah komplet dengan menggunakan suspensi merek sendiri," ujar Beirer seperti dikutip Motorsport.
"Ini memberi kami sukses, jadi kami akan tetap menggunakan ini karena kami sudah tahu betul material yang kami pakai."
Advertisement
Espargaro Semangat
Sementara itu, Pol Espargaro tetap semangat menatap MotoGP 2019. Dia antusias meski finis 12 detik di belakang juara MotoGP Qatar,Andrea Dovizioso.
"Masalah kami bukan perangkat elektronik tapi cengkeraman mekanik. Butuh biaya besar untuk mendapatkan grip bagus, harus mencoba suku cadang baru,"kata Espargaro.