Cerita Gondangdia: Disambut Keramahan Petarung ONE Championship Indonesia di Jepang

Anthony Engelen selalu mengusung bendera Indonesia saat akan tampil di atas ring oktagon di ajang ONE Championship.

oleh Edu Krisnadefa diperbarui 30 Mar 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2019, 09:00 WIB
Anthony Engelen   (istimewa).
Anthony Engelen (ketiga dari kiri) bersama Liputan6.com (kedua dari kanan) dan jurnalis media Indonesia lainnya. (istimewa).

Liputan6.com, Tokyo - Anthony Engelen sudah lama dikenal sebagai petarung berbakat di skena mixed martial arts (MMA) Indonesia. Meski lahir di Belanda, pria berusia 33 tahun itu mengaku sangat bangga menjadi orang Indonesia.

Buktinya, dia selalu mengusung bendera Indonesia saat akan tampil di atas ring oktagon di ajang ONE Championship. Catatan tarung Engelen sendiri cukup mentereng. Dia pernah membuat petarung Kamboja, Meas Maul terkapar dalam tempo 39 detik lewat tendangan head kicknya.

Tapi, siapa sangka di balik wajahnya yang garang, gayanya yang beringas di atas ring, petarung yang punya julukan The Archangel ini adalah sosok yang ramah. Itu dia tunjukkan saat menyambut kunjungan Liputan6.com dan beberapa media Indonesia lainnya di hotel tempat di menginap di Tokyo, Jepang.

Engelen memang akan tampil di ajang ONE Championship: A New Era, yang akan digelar di Jepang, Minggu (31/3). Tepatnya di Ryogoku Kokugikan, dia akan berhadapan dengan petarung Amerika Serikat, Garry Tonon, di kelas featherweight.

"Apa kabar, terima kasih sudah jauh-jauh datang ke sini," ujar Engelen saat menyambut kami di lobi Hotel Grand Prince, Tokyo.

Tampil santai, mengenakan celana pendek dan kaos lengan panjang berwarna hitam, Engelen menjabat tangan kami satu-persatu. Tato-tato di lengannya bahkan tak lagi membuatnya terlihat seram, karena sinaran pribadi ramah dan bersahaja yang dia tunjukkan.

Engelen lalu mengajak kami ngobrol di tempat dia berlatih di hotel tersebut, selama berada di Jepang. Tempatnya cukup sederhana, hanya sebuah ruangan dengan ukuran sekitar 15x10 meter, dengan alas matras berwarna merah muda.

Kami pun duduk lesehan membicarakan pertarungan dia lawan Tonon. Engelen langsung mengenali Liputan6.com karena dia sempat jadi tamu kami di sebuah program video kami, Corner Six, beberapa waktu lalu.

Engelen lalu bercerita tentang persiapannya menghadapi duel di ONE: A New Era ini. Dia mengaku sudah berlatih cukup di Bali, sebelum terbang di Jepang.

Namun, saat bicara soal rekor bagus sang lawan, dia tampak lebih suka merendah. Apalagi, saat disinggung, bahwa Tonon pernah mengalahkan Shinya Aoki, petarung Jepang yang tampil sebagai main card di ajang ONE Championship: A New Era. Dia akan berhadapan dengan juara dunia kelas ringan, Eduard Folayang.

"Serem ya...," ujar Engelen, sambil tersenyum. "Tapi, saya sudah siap kok, saya cukup percaya diri."

Anthony Engelen  (Edu Krisnadefa)
Anthony Engelen sangat ramah menyambut Liputan6.com dan media dari Indonesia lainnya. (Edu Krisnadefa)

Bicara Taktik Pertarungan

Engelen lalu bercerita tentang taktiknya untuk menghadapi Tonon, yang dikenal kuat dalam pertarungan bawah. Sang lawan, yang berusia 27 tahun itu memang grappler sejati. Dia kerap menang duel dengan submission.

"Saya akan langsung attack. Dia pasti akan mengincar kaki saya karena dia grappler sejati, tapi saya tahan dengan pukulan dan tendangan," ujarnya. "Pertahanan saya adalah serangan."

Yang menarik, Engelen menyebut, kali ini, dia hanya akan membawa bendera Indonesia ke atas ring. Padahal, biasanya, setiap tarung, dia mengusung dua bendera: Belanda dan Indonesia.

"Biar orang tidak bingung. Dan biar semua tahu saya sungguh-sungguh membela nama Indonesia," ujarnya.

Selamat bertanding Engelen, semoga menang....

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya