Finis Ketiga di MotoGP Austria, Fabio Quartararo Berbunga-bunga

Fabio Quartararo kini naik ke posisi ketujuh pada klasemen MotoGP. Kini, ia hanya terpaut 11 poin dari Valentino Rossi yang duduk di posisi kelima

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 13 Agu 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 06:00 WIB
Fabio Quartararo
Fabio Quartararo ingin seperti Mbappe di MotoGP (Mohd RASFAN / AFP)

Jakarta Pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo melanjutkan tren positifnya musim ini di MotoGP Austria. Pembalap tim satelit Yamaha ini berhasil menempati podium ketiga dan mengungguli dua rekannya di tim utama, Valentino Rossi dan Maverick Vinales.

Fabio Quartararo terkesan dengan pencapaian di sirkuit Red Bull Ring yang ia anggap sebagai trek yang berat. Keberhasilan Quartararo tidak terlepas dari pemilihan ban di MotoGP Austria.

"Yang ini benar-benar istimewa. Saya mengatakan, trek ini akan menjadi yang terberat bagi bagi," kata Quartararo dikutip dari Crash (12/8/2019).

"Saya tahu tentang motor ini memiliki banyak poin positif. Namun, dalam segi top speed kami harus benar-benar berjuang. Jadi berjuang untuk podium merupakan perjuangan yang luar biasa," ujar Quartararo.

"Saya belajar banyak hal hari ini tentang cara mengelola ban dan mengoptimalkannya. Untuk masa depan kami akan lebih baik lagi,"tutup Quartararo.

Fabio Quartararo naik ke posisi ketujuh pada klasemen MotoGP. Kini, ia hanya terpaut 11 poin dari Valentino Rossi yang duduk di posisi kelima.

Memahami Kekuatan dan Kelemahan Yamaha

Fabio Quartararo
Pembalap Petronas Yamaha, Fabio Quartararo, menjadi yang tercepat pada sesi latihan bebas pertama (FP1) MotoGP Jerman, Jumat (5/7/2019). (AFP/Vincent Jannink)

Fabio Quantararo mendapat pengalaman yang berharga selama mengedarai motor YZR-M1 tahun 2019.

Ia juga mengetahui titik-titik keunggulan dan kelemahan dari dua kompetitornya, Honda dan Ducati.

"Saya melihat titik di mana kami kuat dan bagus, saya bisa bertahan dari tekanan dari mereka dalam beberapa putaran. Namun, saat Marquez meningkatkan kecepatan, saya tidak bisa bertahan lagi," kata Quartararo.

"Saya melihat cara mereka berkendara dan kami bisa menilai, terutama Honda dan Ducati, memiliki gaya berkendara yang berbeda," ujar Quartararo.

"Jadi kami tahu untuk mengejar kecepatan mereka itu benar-benar sulit," tutup Quartararo.

Sumber : Crash

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya