Liputan6.com, Bucuresti Wasit Deniz Aytekin yang memimpin duel timnas Spanyol melawan Rumania pada babak kualifikasi Piala Eropa 2020, Jumat dini hari WIB (6/9/2019) akhirnya meminta maaf kepada Sergio Ramos. Keputusannya memberi kartu kuning kepada bek Real Madrid ternyata keliru.Â
Ramos diganjar kartu kuning usai mencetak gol pembuka bagi kemenangan 2-1 yang diraih Spanyol atas Rumania, dini hari tadi. Pada pertandingan yang berlangsung di Arena Nationala, Bucuresti itu, Ramos merobek jala Rumania lewat penalti pada menit ke-24.Â
Sementara satu gol Timnas Spanyol lainnya dicetak oleh Paco Alcacer menit ke-47. Sedangkan gol balasan tuan rumah lahir dari Florin Andone pada menit ke-59.Â
Advertisement
Usai merobek jala lawan, Ramos merayakannya dengan mengepakan kedua tangan di hadapan matanya mirip seseorang yang mengenakan kacamata. Aytekin menganggap aksi ini sebagai bentuk provokasi terhadap publik dan mengganjarnya dengan kartu kuning.Â
Namun belakangan Aytekin menyesal. Sebab dia ternyata keliru memandang selebrasi itu.Â
Menurut Ramos, selebrasi kacamata yang dilakukannya sama sekali tidak bermaksud memprovokasi penonton melainkan ditujukan kepada salah seorang keponakannya.Â
"Saat turun minum saya menjelaskan hal itu kepada wasit, kalau selebrasi itu saya lakukan untuk keponakan saya--dia perlu mengenakan itu seperti yang saya lakukan. Saya ingin menyenangkan hatinya dengan mendedikasikan gol itu padanya," kata Ramos.Â
"Tapi wasit tidak melihatnya seperti itu dan mengkartu kuning saya," bebernya.Â
Setelah mendengar penjelasan Ramos, Aytekin pun meminta maaf atas keputusannya.Â
Kecewa Kartu Merah Llorente
Selain kartu kuning yang diberikan kepada Ramos, timnas Spanyol juga kecewa dengan keputusan Aytekin memberi kartu merah kepada Diego Llorente pada menit ke-80.
Llorente diusir dari lapangan gara-gara dianggap melanggar pemain lawan yang berpeluang mencetak gol. Padahal saat melakukan takcling, Llorente masih mampu menyentuh bola.Â
Ini merupakan kartu merah pertama yang dikoleksi timnas Spanyol dalam enam tahun terakhir. Sebelumnya, hukuman seperti ini diberikan kepada Gerrard Pique pada 2013 lalu.Â
Advertisement