Liputan6.com, Turin- Juventus kembali keluar dari lubang jarum usai menang tipis 1-0 atas Torino pada derby Turin di stadion Olimpico di Torino, Minggu (3/11/2019). Satu-satunya gol Juventus dicetak Matthijs de Ligt di menit ke-70.
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri pun mengakui tim asuhannya kesulitan main cantik di laga seperti ini. Faktanya Juventus juga selalu tampil "terjepit" seperti ini yaitu menang di menit-menit akhir.
Baca Juga
Kemenangan tipis ini bagaimanapun sudah amankan posisi Juventus sebagai pemuncak klasemen sementara serie A. Inter Milan yang menang 2-1 atas Bologna pun tak bisa susul Juve.
Advertisement
"Inilah laga dimana kami tak bisa mencoba main cantik. Karakter lawan dan kondisi lapangan membuat kami main bukan dengan cara kami biasanya. Melegakan kami bisa menang juga," ujarnya seperti dikutip Football Italia.
"Jelas sekali, Torino menguasai pertandingan sejak awal. Jadi rencana awal yaitu meredam mereka dan setelah itu baru Juventus mengontrol pertandingan."
Â
Bicara Rotasi
Sarri juga ditanyakan soal rotasi pemain yang diterapkan saat lawan Torino. Strategi ini dipakai untuk menyimpan tenaga pemain jelang tandang melawan Lokomotiv Moscow.
"Bernardeschi lebih dinamis dan menyerang, sedangkan Ramsey lebih bagus saat mengumpan. Ramsey sempat absen sebulan, tapi saya pikir dia belum siap main 90 menit," ujar Sarri.
"Alex Sandro sedikit kelelahan, jadi pantas diistirahatkan. Mattia De Sciglio tidak bermain untuk beberapa saat, tapi kalau sudah dapat ritme, dia akan lebih baik."
Advertisement
Butuh Penyesuaian
Sarri juga bicarakan soal Matthijs de Ligt. Dia mengatakan de Ligt memang butuh penyesuaian main di serie A.
Kini, bek asal Belanda itu mulai dapatkan ritme. Dia cetak gol penentu, meski sempat tertangkap kamera handball.
"Wajar saja dia harus jalani periode magang. Dia 19 tahun dan dulu main di liga yang lebih terbuka," kata Sarri.