FIFA Hukum Tiga Petingginya yang Jadi Koruptor

FIFA pada Selasa (12/11/2019) waktu setempat menghukum tiga para petingginya asal Amerika Selatan akibat korupsi.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 13 Nov 2019, 15:30 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 15:30 WIB
logo fifa
Logo FIFA. (AFP PHOTO / FABRICE COFFRINI)

Liputan6.com, Lausanne - FIFA pada Selasa (12/11/2019) waktu setempat menghukum tiga para petingginya asal Amerika Selatan akibat korupsi. Ketiganya dihukum larangan aktif di sepak bola seumur hidup.

Seperti dilansir The News, ketiga pejabat yang dihukum adalah Manuel Burga dari Federasi Sepak bola Peru (PFF), Eduardo Deluca dan Jose Luis Meiszner dari Argentina.

Ketiganya diketahui menerima bayaran rahasia saat mengalokasikan kontrak pemasaran dan media untuk kompetisi regional.

Tak hanya dihukum seumur hidup, ketiganya juga dituntut FIFA membayar denda 1 juta swiss franc atau Rp 14 miliar.

Korupsi ketiganya terjadi saat menegosiasikan kontrak untuk Konfederasi Sepak bola Amerika Latin (Conmebol) dan Konfederasi sepak bola Amerika utara, Tengah, dan Karibia (Concacaf) antara tahun 2004 dan 2015.

Hukuman ini sendiri berkaitan dengan pengungkapan kasus pada tahun 2015 oleh Kejaksaan Amerika Serikat (AS) soal jaringan korupsi di tubuh Conmebol.

Sayangnya, hanya dua pejabat Conmebol yang hadir di pengadilan saat sidang untuk menjawab tuduhan tersebut.

 

 

 

Dihukum Penjara

img_fifa-021210.jpg
Logo FIFA dari markas besarnya di Zurich, Swiss. Foto diambil pada 20 Oktober 2010 jelang biding Piala Dunia 2018 dan 2022. (AFP PHOTO/SEBASTIAN DERUNGS)

Sementara itu, dua pejabat tinggi sepak bola Amerika Selatan sebelumnya telah dihukum penjara. Juan Angel Napout, mantan Ketua federasi sepak bola Paraguay dan mantan presiden Conmebol dihukum sembilan tahun penjara.

Selain Napout, mantan petinggi sepak bola Brasil, Jose Maria Marin juga dijathui hukuman empat tahun penjara.

Terkuak pada 2015

Kasus korupsi oleh para petinggi FIFA terkuak pada 2015 silam. Pada akhir Mei 2015, 14 orang diduga oleh kejaksaan Amerika Serikat terlibat dalam kecurangan, pemerasan, dan pencucian uang.

Kasus tersebut kemudian memaksa Presiden FIFA saat itu, Sepp Blatter mengundurkan diri. Rezim Blatter yang telah berlangsung sejak 1998 pun berakhir.

Saksikan video menarik di bawah ini.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya