Konflik di Internal, Barcelona Terancam Gagal Juara

Kabarnya presiden Barcelona ini menyewa jasa buzzer untuk meningkatkan kredibilitasnya dan menyerang kandidat presiden penggantinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2020, 19:05 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 19:05 WIB
Real Madrid
Bek Real Madrid Raphael Varane (kiri tengah) dan pemain Barcelona, Gerard Pique melompat saat berebut bola pada lanjutan pertandingan La Liga di Santiago Bernabeu, Minggu (2/3/2020). Real Madrid membungkam Barcelona 2-0 dan merebut puncak klasemen dari Barcelona . (AP/Manu Fernandez)

Liputan6.com, Barcelona - Barcelona memuncaki klasemen La Liga Spanyol untuk sementara pekan ini. Namun di balik kesuksesan itu, Barcelona ternyata punya masalah di internal klub.

Mengutip Marca, hubungan antara pimpinan, staf pelatih, dan tim Barca sudah lama bermasalah. Ada banyak tanda-tanda masalah tersebut meski mereka berhasil mengalahkan Real Sociedad 1-0 akhir pekan lalu.

"Klub jadi lemah," tutur Gerard Pique setelah pertandingan. Selain itu, fans Barcelona pun menunjukkan kekecewaan mereka sejak awal pertandingan dengan siulan kritik untuk para pemain.

Sama seperti yang terjadi di kandang saat menjamu Eibar beberapa pekan lalu, publik Camp Nou melemparkan saputangan putih ke lapangan dan menuntut Josep Maria Bartomeu mundur dari jabatannya sebagai presidan.

Berbagai departemen internal Barca juga melahirkan masalah ini. Banyak departemen yang dikabarkan saling meragukan dan tidak percaya satu sama lain.

Sebut saja kasus Eric Abidal beberapa waktu lalu. Direktur olahraga Barca ini justru mengkritik Lionel Messi dkk. karena bermain buruk, padahal sebagian besar pembelian Abidal beberapa tahun terakhir terbilang gagal.

Lalu masih ada skandal media sosial yang melibatkan Bartomeu. Kabarnya presiden Barcelona ini menyewa jasa buzzer untuk meningkatkan kredibilitasnya dan menyerang kandidat presiden penggantinya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Belum Berdampak

Barcelona
Pemain Barcelona rayakan gol tunggal Lionel Messi (Lluis Gene/AFP)

Lebih lanjut, pergantian pelatih, memecat Ernesto Valverde untuk Quique Setien dianggap belum benar-benar berdampak positif. Barca masih menunjukkan kelemahan yang sama.

Para pemain bahkan kesulitan menerapkan taktik Setien yang ingin memainkan bola dari belakang. Barca pun kembali mengandalkan dominasi bola, tapi tidak benar-benar berbuah.

Terlebih, baru-baru ini ada kontroversi tentang sikap asisten pelatih Setien, Eder Sarabia, yang memaki-maki para pemain karena bermain buruk di lapangan. Setien bahkan harus meminta maaf di depan publik.

Bagaimanapun, ada banyak titik lemah pada tim yang berada di puncak klasemen sementara La Liga. Konflik internal ini bisa mengancam harapan Barca menjuarai La Liga, apalagi Liga Champions.

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.net (penulis Richard Andreas, published 9/3/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya