Liputan6.com, New York- Kompetisi bola basket terpopuler di dunia NBA juga terkena imbas langsung dari pandemi virus corona baru atau Covid-19. NBA terpaka dihentikan sementara sejak 12 Maret 2020 lalu.
Kompetisi NBA terpaksa berhenti sejenak setelah pemain Utah Jazz Rudy Gobert positif terjangkit virus corona Covid-19. Kini sudah lebih dari lima pebasket NBA yang kena virus Covid-19.
Belum diketahui kapan NBA akan kembali bergulir. Bukan tidak mungkin musim 2019-2020 tidak akan bisa diselesaikan. Pasalnya kasus virus corona Covid-19 di Amerika Serikat semakin parah saja.
Advertisement
Amerika Serikat kini menempati urutan pertama negara dengan jumlah pasien positif virus corona Covid-19. Per 27 Maret 2020 pagi WIB, Amerika Serikat sudah mengalahkan Tiongkok sebagai negara asal virus corona Covid-19.
Memburuknya kondisi di Amerika Serikat juga berimbas langsung kepada para pekerja di NBA. Menurut laporan ESPN, NBA memangkas gaji para karyawannya sebesar 20 persen.
Â
Â
Â
100 Orang
Para pekerja NBA yang terkena pemotongan gaji berjumlah 100 orang. Mereka yang terkena pemotongan gaji merupakan pegawai yang mendapatkan bayaran tertinggi.
Pemotongan gaji ini meliputi seluruh kantor NBA di seluruh dunia. Selain di Amerika Serikat, NBA memiliki kantor perwakilan di Hong Kong, India hingga Tiongkok.
Advertisement
Petinggi
Commissioner NBA Adam Silver dan wakilnya Mark Tatum juga akan terkena pemotongan gaji 20 persen dari gaji pokok. Karyawan level menengah dan bawah belum akan dikenai pemotongan gaji.
Â
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.