Pensiun dari Sepak Bola, 5 Pemain Ini Malah Tambah Kaya

Sementara pada 2019, Cristiano Ronaldo dan Neymar berada di urutan kedua dan ketiga. Namun, ada juga pemain yang menjadikan sepak bola bak hobi semata

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 13 Mei 2020, 09:20 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2020, 09:20 WIB
Mathieu Flamini
Mathieu Flamini lebih banyak mendapat uang dari luar sepak bola. (AFP/ Glyn Kirk)

Jakarta - Lionel Messi menjadi pemain dengan penghasilan tertinggi di sepak bola. Bintang Barcelona ini mendapatkan gaji 80 juta dolar AS per tahun (Rp1,1 triliun).

Sementara pada 2019, Cristiano Ronaldo dan Neymar berada di urutan kedua dan ketiga. Namun, ada juga pemain yang menjadikan sepak bola bak hobi semata. Kalangan ini tak menjadikan sepak bola sebagai sumber utama mendapatkan penghasilan.

Pasalnya, mereka berasal dari keluarga yang kaya raya, seperti Hugo Lloris, Patrick Bamford, dan Gerard Pique.

Selain itu, ada juga pemain sepak bola justru bergelimang harta setelah pensiun. Beberapa di antara mereka menggunakan ketenaran nama yang mereka dapatkan di dunia sepak bola untuk merintis bisnis dalam berbagai bidang setelah gantung sepatu.

Usaha yang mereka rintis tersebut berhasil. Alhasil, mereka jadi makin tajir, walau sudah pensiun dari dunia sepak bola.

Penasaran dengan siapa saja pemain sepak bola yang kaya raya setelah pensiun? Berikut Bola.com merangkum lima pemain yang kaya raya setelah pensiun sebagai pesepak bola, seperti dilansir dari Give Me Sport, Selasa (12/5/2020).

1. Mathieu Flamini

Arsenal
Ekspresi pemain Arsenal, Joel Campbell (kiri) dan Mathieu Flamini, setelah gagal memanfaatkan peluang di depan gawang Chelsea dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Emirates, London, (24/1/2016). (AFP/Ben Stansall)

Mathieu Flamini menghabiskan waktu di sepak bola dengan memperkuat Arsenal dan AC Milan. Setelah pensiun, ia merintis karier di industri biokimia.

Bermitra dengan Pasquale Granata, perusahaan Flamini memproduksi asam Levulinic, bahan yang terbuat dari limbah tanaman yang dapat digunakan dalam pembuatan plastik.

Perusahan Flamini telah bernilai 28 miliar dolar AS.

2. Thomas Gravesen

Thomas Gravesen
Thomas Gravesen - Gravesen dikenal dengan permainan kerasnya, hal itu dilakukan tidak hanya pada pertandingan, tetapi juga pada rekan setimnya saat latihan. Bahkan sosok pemain yang temperamental ini sering terlihat cek-cok dengan Ronaldo dan Capello. (AFP/Javier Soriano).

Thomas Gravesen berstatus mantan pemain Everton dan Real Madrid. Selepas pensiun, ia mencoba peruntungan di Las Vegas sebagai pemain poker profesional.

Keputusan pensiun di usia 32 tahun dan menjadi pemain poker pun terbayar lunas. Ia pun mampu melakukan investasi senilai 100 juta paun.

Kini, Gravesen telah kembali ke Denmark dan berkerja sebagai pundit TV.

3. Ramon Vega

Ramon Vega merupakan mantan pemain Tottenham Hotspur. Selama bermain di klub London Utara itu, ia hanya duduk sebagai cadangan Sol Campbell dan Ledley King. 

Ia pun memilih pensiun pada usia 33 tahun dan bermain di bidang investasi dan keuangan. Bisnis baru Vega berjalan sukses. Pria asal Swiss ini bahkan pernah mencoba membeli Portsmouth pada 2009 dan mencalonkan diri sebagai Presiden FIFA pada 2015.

4. Robbie Fowler

Robbie Fowler
Robbie Fowler - Robbie Fowler tercatat dua kali menorehkan quattrick saat masih membela Liverpool, yakni ke gawang Bolton Wanderers dan Middlesbrough. Empat gol Fowler ke gawang Bolton pada September 1995 dan ke gawang Middlesbrough pada Desember 1996. (AFP/Andrew Yates)

Robbie Fowler terkenal sebagai dewa di Liverpool. Ia sukses mencetak 183 gol bersama The Reds.

Fowler sempat mencoba menjadi pelatih di Brisbane Roar. Namun, ia telah menghilang dari dunia lapangan hijau dan memilih sebagai investor.

Ia juga memiliki perusahaan yang terjun di dunia balap kuda. Selain itu, Fowler juga menaruh uangnya di bidang properti.

5. Sun Jihai

Sun Jihai adalah pemain China pertama yang bermain dan mencetak gol di Premier League. Ia pensiun pada 2016 dan memilih menjadi pengusaha.

Ia mendirikan perusahaan setelah menerima dukungan dari China Media Capital, sebuah perusahaan ekuitas senilai lebih dari 60 miliar dolar AS dan memiliki saham 30 persen di City Football Group.

Setelah tiga tahun, perusahaan Jihai telah dipakai oleh 400 juta penduduk China, atau tujuh kali lipat populasi terbesar di Eropa.

Sumber: Give Me Sport

Disadur dari: Bola.com (penulis Hanif, editor Aning, published 12/5/2020

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya