Jakarta - Persija Jakarta sudah menghabiskan banyak uang di bursa transfer awal musim. Sayang, manuver tim berjuluk Macan Kemayoran itu berpotensi mubazir.
Untuk dapat memenuhi target juara pada musim ini, Persija mendatangkan banyak pemain berlabel Timnas Indonesia. Sebut saja Evan Dimas Darmono, Osvaldo Haay, Otavio Dutra hingga Alfath Faathier.
Baca Juga
Belum lagi merapatnya pemain asing top semodel Marco Motta dan Marc Anthony Klok. Biaya yang harus dikucurkan Persija untuk menggaet sejumlah wajah baru tersebut tentu tidak murah.
Advertisement
Saat memperkenalkan materi pemain untuk musim 2020 pada 23 Februari lalu, Persija bahkan memakai titel The Dream Team. Tema tersebut dipilih berdasarkan representasi dari skuat tim berjulukan Macan Kemayoran ini.
Saat baru berjalan tiga pertandingan, dua untuk Persija karena partai melawan Persebaya Surabaya ditunda, Shopee Liga 1 harus ditangguhkan karena pandemi virus corona. Skuat The Dream Team Macan Kemayoran pun terancam terbengkalai.
Kendati demikian, Persija tidak ingin skuat Los Galacticos-nya bubar di tengah jalan. Jika kompetisi dilanjutkan dengan format baru atau digelar turnamen sebagai penggantinya, Evan Dimas dkk tetap akan memperkuat Macan Kemayoran.
"Kami maunya pemain yang ada sekarang. Makanya, meski kompetisi nanti misalnya sudah bubar, kami mau tetap dengan pemain sekarang," jelasnya Ferry Paulus, Direktur Olahraga Persija.
Opsi Kompetisi Seperti di Eropa
Persija Jakarta menjadi satu dari mayoritas tim yang ingin Shopee Liga 1 dibatalkan. Sebagai gantinya, diadakan kompetisi mengikuti periode di Eropa. Mulai dari musim panas bertemu musim panas lagi.
"Opsi ada. Kompetisi baru yang Persija usulkan adalah lintas tahun seperti halnya di Eropa. Saat ini kami fokus sehat dulu," tutur Ferry Paulus.
"Kalau dilanjutkan tidak boleh berubah kan, sudah tanggung. Sementara sponsor dan lain-lainnya sudah proyeksi dari Januari sampai Desember. Jadi opsi sementara kompetisi lintas tahun," imbuh pria asal Manado, Sulawesi Utara itu.
Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Gregah Nurikhsani, Published 30/5/2020)
Advertisement