Usia Muda Bundesliga dan Dominasi Bayern Munchen

Bayern Munchen mengamankan gelar Bundesliga 2019/2020. Ini titel ke-29 sepanjang sejarah.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 17 Jun 2020, 09:23 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2020, 09:10 WIB
ilustrasi bayern munchen
ilustrasi bayern munchen (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Munich - Bayern Munchen memantapkan dominasinya di Bundesliga. Mereka mengamankan gelar ke-29 atau kedelapan secara beruntun usai menaklukkan Werder Bremen 1-0 di Weserstadion, Rabu (17/6/2020) dini hari WIB.

Gol Robert Lewandowski menentukan kesuksesan Bayern Munchen. Mereka kini mengoleksi 76 angka dari 32 pertandingan.

Unggul 10 poin atas pesaing terdekat Borussia Dortmund, anak asuh Hansi Flick tidak mungkin terkejar karena sang rival tinggal bertanding tiga kali lagi.

Kesuksesan Bayern Munchen sungguh luar biasa karena dua faktor. Pertama karena usia muda Bundesliga. Tidak seperti liga sepak bola Eropa lain, kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola di Jerman tersebut baru dimulai pada 1963.

Namun, dalam 57 gelaran, FC Holywood menguasai lebih dari 50 persen trofi yang dibagikan. Lewat torehan 29 gelar, Bayern Munchen juga jauh meninggalkan klub lain. Sebagai perbandingan, tim tersukses selanjutnya pada era Bundesliga adalah Borussia Dortmund dan Borussia Monchengladbach lewat masing-masing lima trofi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diikuti 16 Tim

ilustrasi bundesliga
ilustrasi bundesliga (Liputan6.com/Abdillah)

Mayoritas liga top negara Eropa sudah bergulir lama. Tapi tidak dengan Bundesliga. Menyusul kekalahan Jerman Barat dari Yugoslavia pada perempat final Piala Dunia 1962 di Chile, otoritas sepak bola setempat merasa perlu membentuk liga nasional.

Sebelumnya kompetisi sepak bola Jerman berlangsung berdasar wilayah, dikenal dengan nama Oberliga. Ada lima Oberliga di Jerman Barat mencakup utara, selatan, barat, barat daya, dan Berlin.

Sebanyak 46 tim melamar untuk berpartisipasi. Namun hanya 16 yang terpilih berdasar kesuksesan di lapangan, status ekonomi, serta representasi wilayah.

Mereka adalah Eintracht Braunschweig, Werder Bremen, Hamburg SV, Borussia Dortmund, FC Koln, Meidericher SV (sekarang MSV Duisburg), Preussen Munster, Schalke 04, FC Kaiserslautern, FC Saarbrucken, Eintracht Frankfurt, Karlsruher SC, FC Nurnberg, 1860 Munich, VfB Stuttgart, dan Hertha Berlin.

Ketika itu Jerman Timur memiliki timnas dan liga sendiri. Mereka baru bergabung dengan sistem kompetisi sepak bola barat ketika Jerman bersatu tahun 1991.


Bukan Gelombang Pertama

ilustrasi Bayern Munchen
ilustrasi Bayern Munchens (Trie Yas/Liputan6.com)

Capaian fantastis kedua Bayern Munchen terlihat dari sejarah di atas. Meski tercatat sebagai juara Jerman 1932, ketika kompetisi menggunakan sistem gugur, mereka tidak masuk gelombang pertama Bundesliga. FC Hollywood baru promosi pada 1965. 

Namun, start lebih lambat dari tim lain di era modern nyatanya tidak menghambat laju Bayern Munchen untuk menjadi rajai sepak bola Jerman.

Mereka membangun dinasti pada awal partisipasi Bundesliga mengandalkan talenta lokal seperti Franz Beckenbauer, Gerd Muller, dan Sepp Maier.

Bayern Munchen kemudian meningkatkan prestasi dengan tiga kali menjuarai Piala Champions, cikal Liga Champions, pada 1970-an. Klub Bavaria itu lalu menjaga ritme dan konsisten merebut gelar, meski kadang juga terpuruk akibat serangkaian masalah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya