Demi Timnas Indonesia, PSSI dan Shin Tae-yong Lupakan Polemik

Shin Tae-yong tetap berkomitmen melatih Timnas Indonesia baik U-19, U-23 dan senior seperti kesepakatan awal ketika juru taktik asal Korea Selatan itu dikontrak oleh PSSI.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 27 Jun 2020, 02:17 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2020, 02:16 WIB
Shin Tae-Yong Resmi Latih Timnas Indonesia
Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan (tengah) bersama pelatih baru Timnas Indonesia, Shin Tae-Yong usai penandatanganan kontrak di Ruang VVIP Stadion Pakansari, Kab Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/12/2019). Shin Tae-Yong menjadi pelatih Timnas Indonesia selama 4 tahun. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Demi Timnas Indonesia, PSSI dan manajer pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong melupakan polemik yang terjadi di antara hubungan mereka. Kini, mereka sepakat untuk kembali fokus mengembangkan sepak bola nasional.

"Malam ini (Jumat) mulai pukul 20.00 WIB saya bertemu secara virtual dengan Shin Tae-yong dan hanya didampingi penerjemah. Inti pertemuan itu adalah kami menyadari ada komunikasi yang tersumbat karena Covid-19. Komunikasi menjadi tidak lancar."

"Namun kami sudah menyepakati untuk melupakan polemik. Beliau ingin terus membangun sepak bola Indonesia khususnya Tinmas Indonesia," ujar Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat.

Menurut Iriawan, Shin Tae-yong tetap berkomitmen melatih tim nasional Indonesia baik U-19, U-23 dan senior seperti kesepakatan awal ketika juru taktik asal Korea Selatan itu dikontrak oleh PSSI.

Iriawan menegaskan bahwa pembicaraannya dengan Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia yang merupakan eks nakhoda Korea Selatan di Piala Dunia 2018, berjalan dengan akrab dalam suasana kekeluargaan.

"Saya menyampaikan kepada Shin, umur kamu 52 tahun dan saya 58 tahun. Berarti kamu adik saya. Shin cukup senang dan bahkan dia memanggil saya kakak," kata pria yang juga purnawirawan Polri berpangkat akhir Komisaris Jenderal itu.

Lanjutan Diskusi

Shin Tae-yong
Pelatih baru Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, bersama Muhammad Iriawan saat diperkenalkan kepada publik pada jumpa pers di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (28/12). Dirinya dikontrak selama empat tahun oleh PSSI. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Kemudian, Iriawan melanjutkan, diskusi dengan Shin Tae-yong juga menghasilkan kesepakatan soal peta jalan (roadmap) tim nasional yang mengalami perubahan karena pandemi COVID-19.

Shin berjanji akan menyusun perubahan roadmap terbaru dalam satu sampai dua hari ke depan. Setelah roadmap itu diserahkan ke PSSI, Iriawan menyebut pihaknya minta Shin semua asisten pelatih timnas yang kini berada di Korea Selatan agar kembali ke Indonesia pada awal Juli 2020.

"Dalam satu atau dua hari, Shin akan membuat roadmap baru, termasuk daftar pemain yang mungkin akan dipanggil untuk pemusatan latihan. Begitu PSSI menerima roadmap itu, kami akan mempelajarinya. Lalu di awal Juli kami mengharapkan yang bersangkutan sudah kembali ke Indonesia," tutur Iriawan.

 

Awal Polemik

Melalui media Korea Selatan, pada Selasa (16/6), Shin Tae-yong sempat mengeluarkan pernyataan bahwa dirinya ingin agar TC timnas berlangsung di Korea Selatan karena khawatir dengan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia.

Akan tetapi, keinginan tersebut tidak disetujui oleh PSSI yang berharap TC berlangsung di Indonesia.

Perbedaan pendapat itu berlanjut dengan saling adu argumentasi di media yang membuat kabar soal keretakan hubungan PSSI dan Shin Tae-yong sempat merebak di Tanah Air.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya