Liputan6.com, Kudus - Perlawanan sengit ditunjukkan atlet-atlet belia PB Djarum saat menghadapi pebulu tangkis Pelatnas Pratama PBSI di Liga PB Djarum 2020. Ini terlihat dalam pertandingan kategori perorangan di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (11/12/2020).
Hasil mengejutkan terjadi di nomor Mix U19 & Dewasa Liga PB Djarum. Pasangan PB Djarum Marwan Faza/Az Zahra Ditya Ramadhani menyudahi perlawanan pasangan Pelatnas Pratama PBSI Kelly Larissa/Rian Cannavaro dengan skor 21-14 21-12.
Baca Juga
Az Zahra menyambut gembira kemenangan yang diraihnya bersama Faza. "Memang berat melawan pelatnas. Awal pertandingan kami berdua sempat kewalahan. Tapi, dari poin ke poin kita belajar dan bersyukur bisa kompak dan akhirnya menang," tutur runner-up Mix U17 Liga PB Djarum Juli lalu itu usai pertandingan.
Advertisement
Menanggapi kemenangan Zahra/Faza, Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi berujar, "Mudah-mudahan kemenangan pemain yang masih di klub bisa memotivasi anak-anak lainnya. Tapi, kita, para pelatih, harus melihatnya secara netral bahwa hasil kemenangan itu belum bisa menjadi penilaian akhir," ucapnya soal hasil di Liga PB Djarum.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Lawan Tangguh
Pasangan Pelatnas Pratama PBSI Kelly Larissa/Rian Cannavaro mengaku tidak mudah menghadapi atlet-atlet PB Djarum. Pada laga sebelumnya, pasangan ini harus kerja keras mengalahkan Ivan Adi Cahyono/Sintia Dewi Yuliani dengan skor 21-17, 27-25.
"Rasanya lumayan tegang karena sudah lama nggak ada pertandingan. Walaupun saya lebih senior dari segi umur, saya cukup kewalahan melawan teman-teman PB Djarum. Mereka tenaganya kencang-kencang," tutur Kelly, yang juga turun di nomor Ganda Putri U19 & Dewasa.
Â
Advertisement
Ajang Pembuktian
Livio Cicero Benedicto Paat menjadikan Liga PB Djarum 2020 sebagai ajang pembuktian diri sekaligus hadiah khusus bagi keluarganya di Manado, Sulawesi Utara. Maklum, langkah peraih beasiswa bulu tangkis melalui Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 ini terhenti di semifinal pada Juli lalu.
"Kalau bisa, juara di Liga PB Djarum! Ini bisa jadi kado Natal untuk keluarga. Makanya saya sekalian main habis-habisan aja," katanya.
Livio, yang turun di nomor Tunggal Putra U-11 & U-13 dan Ganda Putra U-13, mengakui jalan untuk naik podium teratas tidak mudah. Meski berhadapan dengan teman sepermainan di asrama, mereka menjelma menjadi musuh bebuyutan ketika masuk ke dalam lapangan.
"Semua lawan saya, berat. Mereka ada yang mainnya tekan terus, ada yang pintar mainnya sabar, ada yang kakinya lincah lalu semua bola bisa dikejar," katanya.
Bukan Ukuran
Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi menyatakan menang atau kalah bukan sebuah tolak ukur keberhasilan yang telah diraih oleh anak-anak asuhnya. "Beberapa atlet memang bisa mengimbangi bahkan ada yang berhasil menang. Selesai satu pertandingan dengan kemenangan saja belum bisa dijadikan ukuran itu hasilnya baik," ucapnya.
"Perjalanan mereka ini masih panjang. Perlu pembuktian di beberapa pertandingan selanjutnya atau bahkan beberapa lama lagi baru kita di jajaran pelatih bisa membuat suatu penilaian terhadap atlet-atlet muda PB Djarum," tambahnya.
Â
Â
Advertisement
71 Tahun Christian Hadinata
Di sela-sela penyelenggaraan Liga PB Djarum 2020, PB Djarum memberikan kejutan bagi Christian Hadinata. Legenda bulu tangkis Indonesia itu merayakan hari ulang tahunnya yang ke-71.
Christian terkejut ketika komentarnya dipotong dengan kehadiran seorang atlet PB Djarum yang membawa sebuah kue ulang tahun berwarna hijau dengan lilin angka 71. "Lho, saya belum selesai ngomong lho!" ujar Christian semringah.
Juara All England ganda putra sebanyak dua kali itu mengucapkan terima kasih kepada Bakti Olahraga Djarum Foundation serta jajaran pelatih dan ofisial PB Djarum yang tidak henti-hentinya mendukung dan menemaninya, baik sebagai pemain maupun pelatih.
"Terima kasih sudah terus memberikan kesempatan bagi saya untuk terus beraktivitas, bisa membantu pembinaan bulutangkis di PB Djarum," ucap pria yang masuk dalam The World Badminton Hall of Fame pada 2001 ini.
"Ini surprise banget, merayakan ulang tahun di hadapan teman-teman, para pelatih, dan ofisial. Sebetulnya saya cukup sering merayakan ulang tahun itu tidak berada di rumah. Dulu waktu menjadi pelatih dan juga pemain, saya juga sering diceburin ke kolam renang. Itu sudah tradisi," tambahnya.
Christian, yang tidak pernah kalah selama mengikuti Thomas Cup, melanjutkan tradisi yang telah dijalankannya bertahun-tahun, yakni kibas lilin ketimbang tiup lilin, sebelum menyudahi sesi suprise tersebut.