Sempat Terpuruk Akibat Kecelakaan Pesawat, Chapecoense Kembali Promosi ke Liga Teratas Brasil

Chapecoense kehilangan hampir seluruh pemain dan staf pelatih pada kecelakaan pesawat tahun 2016.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 14 Jan 2021, 13:45 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2021, 13:45 WIB
Chapecoense dan 4 Tragedi Kelam
Kurangnya kecepatan saat lepas landas membuat pesawat menghantam pagar bandara dan jatuh hancur seketika. 20 orang tewas termasuk Duncan Edwards, penyerang terbaik MU saat itu, dan Frank Swift, mantan kiper legendaris Manchester City. (AFP/Mathias Balk)

Liputan6.com, Jakarta Empat tahun terakhir ini terasa berat bagi klub asal Brasil, Chapecoense. Kecelakaan pesawat hingga kematian presiden klub akibat COVID-19 berturut-turut menghantam Big Green di tengah upaya mereka kembali kasta tertas sepak bola Brasil. Namun dari keterpurukan mereka bangkit dan kembali menata langkahnya sampai akhirnya mendapat kesempatan untuk kembali ke Seri A Liga Brasil. 

Seperti dilansir dari AS, Chapecoense meraih tiket ke kasta tertinggi kompetisi Brasil usai meraih tiket promosi dari Seri B, Selasa waktu setempat (12/1/2021). Sempat terpuruk dan hanya meraih satu kemenangan dari lima laga, Chape berhasil mengalahkan rival sekota, Figurense di Arena Conda. Hasil ini mengantar Chapecoense ke level teratas kompetisi di Negeri Samba musim depan.

Sungguh bukan perjalanan yang mudah bagi Chapecoense setelah tragedi yang menimpa mereka pada tahun 2016 lalu. Kecelakaan pesawat telah menguras fisik dan mental tim asal Santa Catarina itu. 

Hampir seluruh pemain dan ofisial tim tewas dalam insiden yang menelan 71 korban jiwa tersebut. Sementara yang selamat tidak hanya mengalami cedera fisik permanen, tapi juga dilanda trauma yang membuat mereka enggan melanjutkan karier sebagai pesepak bola. Nivaldo, kiper yang batal ikut dalam penerbangan itu dan selamat juga tak sanggup bertahan dan memutuskan pensiun. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini


Degradasi ke Seri B

Chapecoense, Peringatan Satu Tahun
Fans menyalakan flare saat memperingati satu tahun kecelakaan pesawat Lamia 2933 yang menewaskan penumpang dan pemain klub Chapecoense di Arena Conda stadium, Chapeco, Santa Catarina, Brasil, (28/11/2017). sekitar 19 pemain meninggal. (AFP/Nelson Meida)

Dalam segala keterbatasan, Chapecoense kesulitan bertahan di Seri A Liga Brasil. Pada tahun 2019, Chape degradasi ke Seri B.

Sosok Paulo Magro kemudian hadir sebagai penyelamat. Magro menjadi presiden klub menggantikan Plinio David de Nes Filho yang dipercaya memimpin Chape usai tragedi 2016. 

 


Ditinggal Pergi Presiden Klub

Magro menjabat sejak Agustus 2019. Dia sukses membangkitkan kembali kejayaan Chape lewat perbaikan di dalam maupun luar lapangan. Magro juga piawai menata keuangan Chapecoense. 

Sayang, tahun lalu Paulo Magro juga meninggal dunia. Dia menghembuskan napas terakhir di usia 59 tahun akibat terinfeksi COVID-19.  Di tengah kesedihan yang melanda, Chapecoense berusaha melanjutkan cita-cita Magro. Dua gol dari Paulinho Moccelin dan Derlan ke gawang Figurense akhirnya membawa Chapecoense menang 2-1 dan memastikan tempat di kompetisi Seri A Brasil musim depan. 

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya