Liputan6.com, Barcelona- Barcelona meraih kemenangan penting saat menang 2-0 atas Sevilla pada lanjutan Liga Spanyol di Ramon Sanchez Pizjuan, Sabtu (28/2/2021). Dua gol Ousmane Dembele dan Lionel Messi lambungkan Barcelona.
Kemenangan ini mengantarkan Barcelona ke posisi dua klasemen Liga Spanyol untuk sementara. Barcelona unggul 1 poin atas Real Madrid yang ada di posisi tiga, tapi baru main pada Selasa (2/3/2021) dini hari nanti.
Baca Juga
Satu hal yang mencolok dari kemenangan Barcelona yaitu perubahan formasi yang dicoba Koeman. Dia mengubah formasi 4-3-3 menjadi 3-4-1-2.
Advertisement
Saat memegang bola, formasi berubah jadi 3-5-2 tapi saat kehilangan bola, formasi berubah menjadi 5-3-2. Seperti dilansir Marca, formasi ini membuat Barcelona tampak nyaman saat bermain.
Formasi ini baru dua kali digunakan, sebelumnya saat Barcelona menang 3-0 atas Real Valladolid. Apakah formasi ini digunakan saat melawan PSG di leg kedua 16 besar Liga Champions?
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Pertahanan Lebih Rapat
Â
Formasi ini memungkinkan pertahanan Barcelona lebih rapat. Saat kehilangan bola, Jordi Alba akan mundur ke belakang dan Oscar Minguenza jadi bek tengah.
Sedangkan Sergino Dest merapat ke lini tengah sehingga membuat formasi menjadi 4-4-2. Formasi seperti ini sulitkan Sevilla yang kesulitan mendobrak pertahanan Barcelona.
"Permainan kami saat kehilangan bola jadi kunci. Ini laga yang komplet," kata Ronald Koeman.
Â
Advertisement
Sergio Busquets nyaman
Â
Fakta juga memperlihatkan, formasi 3-5-2 membuat Sergio Busquets berlari lebih sedikit. Dia bisa fokus dalam penyerangan.
Soalnya dengan formasi ini, dia tak harus selalu menutup celah yang ditinggalkan rekan-rekannya. Sebagai pemain yang berumur, dia butuh lebih fokus tanpa menguras energi.
Â
Messi-Dembele Bebas
Â
Dengan pertahanan lebih rapat, Messi dan Dembele jadi lebih bebas dalam bergerak di depan. Perubahan ini terlihat sekali berpengaruh kepada Dembele.
Strategi ini juga menguntungkan bagi Dest. Saat lawan PSG, dia kesulitan menjaga Kylian Mbappe.
Meski begitu, strategi ini berdampak buruk bagi Antoine Griezmann. Dia tak mendapatkan tempat selama 90 menit pertandingan berlangsung.
Advertisement