Liputan6.com, Jakarta - Aprilia Manganang membuat heboh jagat pemberitaan usai dinyatakan sebagai laki-laki oleh TNI AD. Atlet bola voli ini menjalani serangkaian tes yang akhirnya disimpulkan kalau adik pevoli wanita Amasya Manganang ini memiliki lebih banyak gender laki-laki.
Aprilia Manganang, yang kini jadi anggota TNI AD berpangkat serda, dipastikan sebagai laki-laki usai menjalani pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan dari hasil pemeriksaan diketahui Aprilia Manganang menderita kelainan reproduksi.
Advertisement
"Saat dilahirkan dia punya kelainan pada sistem reproduksinya, hipospadia," kata Andika dalam jumpa pers tentang Aprilia Manganang di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3/2021).
Di tengah sorotan itu, Aprilia Manganang memiliki karier yang gemilang di dunia bola voli. Selain itu, jalan berliku dilaluinya saat mendapatkan kritik diduga sebagai laki-laki saat main untuk tim voli wanita.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:
Berawal di Bandung
Lahir di Tahuna, Sulawesi Utara, karier voli Aprilia Manganang terbilang cukup unik. Seperti terungkap di wawancara dengan Liputan6.com 2015 lalu, Aprilia Mangangang awalnya kurang tertarik dengan bola voli.
Namun melihat sang kakak aktif di bola voli, dia pun mulai gemar berlatih. "Aku belajar voli tidak seperti yang lain. Aku belajar voli dari guru olahraga di SMP, kakak juga kan main voli," katanya.
Saat SMA, Aprilia Manganang sempat beralih main bola basket. Namun dia tergiur kembali main bola voli setelah sang kakak mendapatkan penghasilan dari voli.
"SMA basket dulu di Manado sampai selesai. Pas lihat kakak banyak penghasilan, aku coba lagi ke voli. Papa mama gak keturunan olahraga. Aku dan kakak lihat kondisi keluarga, ingin cari uang dari olahraga," katanya.
Karier profesional Aprilia dimulai di Bandung bersama klub Alco pada 2011. Namun saat baru mulai karier itu, protes datang kepada klubnya di Livoli sehingga dia harus menjalani tes.
"2011 pertama kali aku voli, ada beberapa klub yang menolak. Sempat harga diri hilang, tapi aku selalu berusaha tunjukkan layak ingin main," katanya.
Advertisement
Main di Thailand
Kesuksesan mulai dirasakannya ketika membela Jakarta Elektrik PLN. Dia sukses mempersembahkan tiga gelar Proliga bagi klub tersebut.
Setelah itu Aprilia berhasil membawa PGN Popsivo Polwan juara sekali. Kontribusi tersebut mengantarkannya meraih gelar pemain terbaik (MVP) Proliga sebanyak tiga kali, yakni 2016, 2017, serta 2019.
Berkat kariernya yang gemilang di Proliga, Aprilia direkrut Generali Supreme Chonburi E-Tech. Prestasi kembali menghampiri. Dia membawa klub Thailand itu memenangkan Thai-Denmark Super League 2019. Aprilia juga terpilih sebagai MVP kompetisi tersebut.
Prestasi Internasional
Berkat penampilan hebatnya, dia selalu dipanggil untuk memperkuat timnas voli wanita. Dia jadi andalan yang diharapkan bisa memberi prestasi mentereng untuk Indonesia.
Hingga pensiun, Aprilia Manganang belum memberi emas untuk Indonesia. Di pentas internasional, Aprilia Manganang mempersembahkan medali perunggu SEA Games 2015 dan 2019 serta perak SEA Games 2017. Dia juga memperkuat timnas voli wanita di Asian Games 2018.
Advertisement