Liputan6.com, Jakarta Tiga klub raksasa Eropa Real Madrid, Barcelona dan Juventus, akan mendapat sanksi dilarang tampil di Liga Champions. FIFA dan UEFA akan mengumumkan sanksi tersebut minggu ini.
Badan Sepak Bola Eropa dan Dunia sudah membuka proses disipliner terhadap ketiga tim pekan lalu. Ini dilakukan setelah ketiga tim itu belum meninggalkan Liga Super Eropa.
Baca Juga
Menurut media Italia la Repubblica, Real, Barca dan Juve semuanya akan dihukum dengan denda dan larangan di Liga Champions. Penetapan hukuman akan dijelaskan beberapa waktu minggu ini.
Advertisement
Sementara itu, sembilan klub lainnya – AC Milan, Inter Milan, Atletico Madrid, Arsenal, Chelsea, Liverpool, Manchester City, Manchester United dan Tottenham Hotspur – semuanya akan membayar denda sekitar12,9 juta pounds kepada FIFA, yang akan didistribusikan ke sepak bola akar rumput.
Presiden La Liga dan anggota Komite Eksekutif UEFA Javier Tebas mengatakan bahwa Real, Barcelona dan Juventus harusnya takut dengan keputusan akhir FIFA.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Bersumpah
Terkait dengan sikap mereka, kemungkinan badan sepak bola memberikan larangan kepada setiap klub dari kompetisi elit Eropa adalah sangat mungkin.
Presiden Barcelona Joan Laporta telah bersumpah untuk membawa FIFA ke Pengadilan Arbitrase Olahraga jika mereka dihukum karena partisipasi mereka dalam pembentukan Liga Super Eropa.
Advertisement
Bersikap Tenang
Sebelumnya, Direktur Juventus Fabio Paratici mengungkapkan pihaknya santai menanggapi kemungkinan terkena sanksi karena Liga Super Eropa. Menurut Paratici, Juventus tidak melanggar aturan.
"Kami sangat tenang karena kami tahu kami bertindak dengan jelas. Jadi tidak ada yang membuat kami khawatir," ujar Paratici seperti dilansir Football Italia.
Inisiator
Juventus menjadi salah satu dari 12 klub yang sempat mengusulkan adanya Liga Super Eropa. Bahkan, presiden Juventus, Andrea Agnelli bisa dibilang sebagai inisiator utama kompetisi baru itu.
UEFA dan FIFA menanggapi Liga Super Eropa dengan reaksi keras. Mereka mengancam sanksi terhadap 12 klub pengusung, kendati kompetisi itu tak jadi digelar.
Advertisement
Ancaman
Paratici mengatakan, ancaman sanksi itu muncul lantaran ada informasi yang tidak akurat soal Liga Europa. Menurutnya, Liga Super Eropa sama sekali bukan kompetisi yang tertutup.
"Beberapa yang dikatakan tidak benar semisal itu adalah liga yang tertutup, atau tim yang ikut meninggalkan liga domestik masing-masing," katanya.