5 Posisi Tubuh yang Benar Saat Bersepeda agar Tidak Mudah Lelah

Simak lima posisi tubuh yang dianjurkan ketika bersepeda agar tidak mudah pegal dan lelah!

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 14 Feb 2022, 07:40 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2022, 06:30 WIB
FOTO: Polisi Tertibkan Pesepeda Bandel yang Keluar Jalur
Pesepeda melewati polisi yang melakukan penertiban di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (2/6/2021). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, sepeda road bike diperbolehkan untuk melintas di Jalan Sudirman-Thamrin pada hari kerja Senin-Jumat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Bersepeda menjadi salah satu aktivitas yang makin diminati masyarakat sejak pandemi. Menjamurnya tren ini dapat dilihat dari banyaknya kompetisi, kampanye, atau kegiatan promosi yang melibatkan sepeda.

Terdapat pula berbagai komunitas yang mendorong masyarakat aktif bersepeda di kala pandemi. Tak hanya berguna untuk mengusir rasa bosan, bersepeda juga dapat memberikan beragam manfaat jika dilakukan secara rutin.

Penggunaan sepeda sebagai alat transportasi bisa membantu mengurangi polusi udara. Pasalnya, sepeda merupakan kendaraan yang tak membutuhkan bahan bakar mesin.

Dari segi kesehatan, bersepeda juga diklaim mampu memperkuat otot, hingga menjaga berat badan ideal. Dilansir dari situs resmi Dinas Kesejatan Kalimantan Barat, olahraga bersepedaĀ bisa membakar hingga 300 kalori per jam sekaligus meningkatkan laju metabolisme.

Meski demikian, olahraga ini tak dapat dipraktikkan begitu saja. Terdapat sejumlah hal yang harus dilakukan sebelum bersepeda, mulai dari pemanasan hingga penempatan posisi tubuh.

Meski tampak sederhana, posisi tubuh menjadi aspel krusial dalam bersepeda. Posisi yang tidak sesuai dapat membuat badan terasa pegal dan mudah lelah. Simak lima posisi tubuh yang harus diterapkan ketika hendak bersepeda pada halaman selanjutnya!

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Kepala

Balap Sepeda
Balap sepeda di gelaran Tour de Indonesia di Ijen, Banyuwangi.

Ketika melakukan aktivitas bersepeda, posisi kepala dianjurkan untuk mengikuti arah tulang belakang yang terbentuk dari lengkungan punggung. Leher sebisa mungkin berada dalam kondisi rileks, sementara pandangan selalu mengarah lurus ke depan.


2. Tangan

PPKM DKI Jakarta Naik ke Level 2
Pesepeda saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Selasa (4/1/2022). Keputusan peningkatan status PPKM Jakarta tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 1 Tahun 2022 tentang PPKM Level 3, 2 dan 1 di wilayah Jawa dan Bali. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Tekuk lengan saat mengayuh sepeda dalam kecepatan sedang. Beban diusahakan terletak di bagian tangan untuk mengurangi rasa lelah pada bahu dan punggung ketika bersepeda. Telapak tangan harus menggenggam handle bar dan rem sekaligus. Tangan perlu diupayakan rileks, tetapi tetap berada dalam posisi siaga.


3. Bahu

Minggu Pagi, Jakarta Diguyur Hujan
Warga bersepeda saat hujan turun di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (24/1/2021). Kepala BMKG Dwikorita mengatakan, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021, sehingga perlu diwaspadai terjadinya cuaca ekstrem. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Posisikan bahu sesuai dengan arah tangan dan punggung. Hal ini dimaksudkan agar pesepeda dapat tetap merasa nyaman ketika sedang mengayuh sepeda. Posisi bahu yang benar juga mampu meminimalisasi terjadinya rasa lelah dan sakit.


4. Punggung

Genjot Sport Tourism, Banyuwangi Gelar International Tour De Banyuwangi Ijen
Kompetisi balap sepeda International Tour de Banyuwangi Ijen digelar pada 25-28 September 2019.

Punggung harus sesuai dengan kecepatan dan lintasan yang sedang dilalui saat bersepeda. Posisi membungkuk diterapkan ketika seseorang memacu sepeda dalam kecepatan tinggi atau lintasan menanjak, sementara posisi tegak dianjurkan untuk lintasan menurun.

Usahakan punggung selalu berada dalam kondisi siap dan rileks agar tidak mudah pegal. Jika mulai merasa sakit di bagian punggung, pesepeda dapat berhenti sejenak untuk mengambil waktu istirahat.


5. Kaki

Warga bersepeda Lagi di sudirman-Thamrin
Pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta, Sabtu (16/10/2021). Polda Metro Jaya telah mengizinkan aktivitas olahraga bersepeda melintasi jalan umum mulai Sabtu (16/10), dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 (merdeka.com/Imam Buhori)

Ketika bersepeda, kaki berada pada posisi yang sesuai dengan kayuh. Bagian tubuh ini juga bisa sedikit ditekuk untuk mendapatkan kayuhan yang stabil dan nyaman.

Pesepeda dianjurkan menggunakan telapak kaki bagian depan untuk mengayuh. Posisi tersebut akan menciptakan kayuhan yang lebih cepat dan stabil. Di samping itu, posisi demikian juga dapat membuat keluaran tenaga lebih efisien dan meminimalisasi terjadinya varises.

Jika otot pinggul terasa tegang saat mengayuh, pesepeda dianjurkan untuk mengecek pengaturan sadel. Posisi sadel yang terlalu tinggi kemungkinan menjadi penyebabnya. Sebaliknya, jika nyeri terletak pada bagian tumit, bisa jadi sadel sepeda terlalu rendah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya