Liputan6.com, Jakarta - Penambahan kasus harian COVID-19 terus menunjukkan peningkatan signifikan. Tercatat ada 1.173 kasus baru pada Kamis (16/6/2022).
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 509 sehingga akumulasinya menjadi 5.901.083. Sedangkan kasus meninggal bertambah tiga sehingga akumulasinya menjadi 156.673.
Baca Juga
Laporan Covid hari ini juga terus merangkak naik dengan penambahan 661 sehingga akumulasinya menjadi 6.668. Data tersebut turut menunjukkan penambahan sebanyak 76.459 dan suspek sebanyak 4.054.
Advertisement
Laporan dalam bentuk tabel juga merinci lima provinsi dengan penambahan kasus terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.
-DKI Jakarta hari ini melaporkan 696 kasus baru dan 293 orang telah sembuh.
-Jawa Barat 158 kasus positif baru dan 66 orang telah sembuh.
-Banten 145 kasus konfirmasi baru dan 37 orang sembuh.
-Jawa Timur di peringkat keempat dengan 63 kasus baru dan 53 sembuh dari COVID-19.
-Bali 49 kasus baru dan 22 sembuh.
Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus yang terlalu signifikan. Dan masih ada delapan provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali. Provinsi-provinsi ini adalah Aceh, Bengkulu, Bangka Belitung, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Di hari sebelumnya, yakni pada Rabu 15 Juni 2022 kasus positif COVID-19 baru tercatat sebanyak 1.242. Artinya, kasus COVID-19 hari ini lebih rendah dari kemarin dengan selisih 69 kasus.
Penambahan kemarin juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 525 sehingga akumulasinya menjadi 5.900.574.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akibat Subvarian Baru
Penambahan kasus yang terlihat disebabkan munculnya subvarian baru BA.4 dan BA.5. Terkait hal ini, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menyampaikan data terbaru jumlah pasien yang terinfeksi kedua subvarian tersebut.
Awalnya pasien yang terinfeksi subvarian Omicron ini ditemukan di Bali 4 orang, 4 lagi di DKI Jakarta, kemudian ada tambahan 12 orang pada tanggal 12 Juni dari daerah Jawa Barat.
“Semuanya saat ini sudah selesai isolasi mandirinya dan dinyatakan sembuh. Rata-rata semuanya bergejala ringan."
"Kecuali satu orang umur 20 tahun perempuan di Jakarta memang ada keluhan sesak napas sehingga dia masuk ke kategori sedang, tapi alhamdulillah hari ini sudah dipulangkan dan sudah sembuh,” kata Syahril dalam konferensi pers FMB9ID_IKP Kamis (16/6/2022).
Dari data 20 orang yang terinfeksi BA.4 dan BA.5, 3 di antaranya adalah anak-anak usia di atas 5 hingga 12 tahun.
“Tiga anak-anak dan sisanya dewasa dan semua sudah vaksinasi. Ada yang sudah booster ada yang belum.”
Advertisement
Whole Genome Sequencing
Syahril juga menyinggung terkait Whole Genome Sequencing (pengurutan gen menyeluruh/WGS). Menurutnya, WGS diambil oleh Kementerian Kesehatan untuk deteksi menyeluruh terutama kepada lima provinsi yang tingkat kasusnya tinggi.
Kelima provinsi yang dimaksud adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“Whole Genome Sequencing dilakukan untuk memastikan apakah saat ini pasien-pasien sudah subvarian BA.4 dan BA.5 atau masih campuran sehingga kita saat ini masih menunggu rincian hasil pemeriksaan.”
Salah satu pasien diketahui merupakan Warga Negara Asing (WNA) yang terinfeksi di Bali. Terkait hal ini, Syahril mengatakan hingga saat ini memang ada kebijakan yang diterapkan untuk pertemuan internasional.
“Untuk pertemuan-pertemuan internasional termasuk di Bali itu dilakukan tes antigen, apabila positif maka dilakukan tes PCR. Nah untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) secara umum itu diimbau adanya peningkatan kewaspadaan di seluruh pintu masuk.”
Strategi lain untuk menghadapi BA.4 dan BA.5 yakni Kemenkes sudah membuat suatu edaran yang dikirim ke seluruh dinas kesehatan dan rumah sakit untuk mewaspadai potensi lonjakan kasus akibat BA.4 dan BA.5.
Dalam edaran tersebut, dinas kesehatan dan rumah sakit diminta untuk menyiapkan seluruh sumber dayanya untuk memberikan suatu layanan.
“Dari hulu ke hilir sebetulnya sistem sudah terbentuk ya, jadi kita melakukan tracing dan testing kemudian di tingkat rumah sakit dengan pengalaman yang lebih dari 2 tahun ini kita sudah mempunyai kesiapan yang lebih baik.”
“Dari sumber daya manusianya, sarana prasarana, alat medis, alat pelindung diri maupun sistemnya. Jadi mudah-mudahan kita lebih siap apabila terjadi lonjakan kasus lagi.”