Jelang Pembukaan Islamic Solidarity Games 2021, Indonesia Sudah Dapat 2 Medali

Indonesia meraih dua medali beberapa jam sebelum ISG 2021 resmi dibuka di Konya, Turki oleh Recep Tayyip Erdogan.

oleh Thomas diperbarui 09 Agu 2022, 20:31 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2022, 20:30 WIB
Ayustina Priatna memamerkan medali perak yang didapatkannya di nomor omnium elite putri ISG 2021 Konya.
Ayustina Priatna memamerkan medali perak yang didapatkannya di nomor omnium elite putri ISG 2021 Konya. Kredit foto: ICF Photo

Liputan6.com, Jakarta- Kontingen Indonesia sudah berhasil mendapatkan dua medali meski Islamic Solidarity Games 2021 belum dibuka secara resmi. Pada Selasa (9/8/2022), Indonesia mendapat medali pertamanya yakni perak dan perunggu.

ISG 2021 di Konya, Turki sendiri baru secara resmi akan menggelar upacara pembukaan pada Rabu (10/8/2022) dini hari WIB atau pukul 21.30 waktu Turki. Pembukaan akan dilakukan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Medali perak untuk Indonesia di ISG 2021 disumbang pembalap sepeda putri Ayustina Priatna di nomor omnium elite putri. Sedangkan perunggu didapat dari Eki Febri Ekawati yang turun di nomor tolak peluru putri. Torehan prestasi yang diukir Eki sekaligus menjadi medali pertama bagi Indonesia di ISG.

Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk ISG Rafiq Hakim Radinal mengatakan bangga akan prestasi yang ditunjukkan atlet-atlet Merah Putih di ISG. Ia berharap sukses yang didapatkan Ayustina dan Eki dapat menjadi pelecut motivasi para atlet lain yang akan tampil di ISG.

“Saya bangga sekaligus gembira karena Tim Indonesia berhasil meraih dua medali, perak dan perunggu, di ISG sebelum opening ceremony dimulai. Semoga ini bisa menjadi pembangkit semangat bagi atlet-atlet lain yang akan tampil di ISG,” kata Rafiq.

Lelaki yang menjabat sebagai Komite Eksekutif (KE) Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) ini menambahkan persiapan Tim Indonesia menjelang upacara pembukaan. Menurutnya parade defile Tim Indonesia akan beranggotakan 40 orang yang tampil mengenakan baju kontingen benuansa hitam dan merah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pembawa Bendera

Pembawa bendera, lanjut Rafiq, adalah atlet taekwondo putra Osanando Naufal Khairudin yang akan berjalan berdampingan bersama atlet tolak peluru Eki. Pemilihan atlet putra dan putri untuk flag carrier ini merupakan ketentuan wajib yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara.

“Memang tidak semua atlet hadir di opening ceremony karena kami juga harus mengatur kebugaran mereka, terutama bagi mereka yang bertanding esok harinya. Eki sudah selesai bertanding, sedangkan Osanando baru berlaga 11 Agustus jadi masih bisa beristirahat,” kata Rafiq.

Sementara itu Ayustina Priatna gembira atas raihan perak yang didapatkannya. Meski demikian, Ayu mengaku tak begitu puas karena sebenarnya ia mampu tampil di urutan teratas pada game kedua dan ketiga.

Sebagai informasi, Ayustina berhak atas perak usai mengumpulkan 115 poin. Ia terpaut 5 poin dari pembalap Kazakhtan Rinata Sultanova yang berhak atas medali emas dengan koleksi 120 poin. Perunggu diamankan pembalap Malaysia Nur Aisyah Mohamad Zubir dengan raihan 107 poin.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Masih Tampil di Nomor Lain

Eki Febri Ekawati (kiri) memastikan medali perunggu di nomor tolak peluru bagi Indonesia di ISG 2021 Konya
Eki Febri Ekawati (kiri) memastikan medali perunggu di nomor tolak peluru bagi Indonesia di ISG 2021 Konya. Kredit foto: ISG Photo

“Medali perak ini ibaratnya perjuangan tumpah darah karena sudah lama saya tak turun di nomor track dan baru mencoba lagi. Ini turnamen ketiga saya di nomor track setelah India dan Kolombia, tetapi ibaratnya di sini saya benar-benar bermain,” kata Ayu.

“Secara strategi saya tidak begitu maksimal karena negara lain menurunkan dua pembalap, sedangkan saya turun sendiri. Ketika saya tampil bagus di tiga game awal, lawan langsung menandai agar saya ditempel ketat dan karena saya turun sendiri jadi tidak ada yang menjaga saya.”

Meski demikian, Ayu mengatakan mendapat pelajaran berharga dari nomor omnium yang bisa dipetik sebagai modal positif baginya sebelum tampil di nomor ITT dan Road Race. “Sekarang fokus recovery dulu. Alhamdulillah dari NOC Indonesia menyediakan masseur dan pelatih juga bawa protein shake. Insya Allah bisa lebih cepat,” ujar Ayu.

Terpisah, Eki mengaku gembira bisa mempersembahkan medali bagi Indonesia. Eki mengamankan peringkat ketiga di nomor tolak peluru usai membukukan lemparan 14,93m. Medali emas dan perak diamankan tuan rumah, yaitu Emel Dareli (17,25m) dan Pinar Akyol (16,87m).

“Secara persaingan memang mereka di atas kita karena Dareli ini tampil di Olimpiade. Tapi saya tampil tak ada beban, terpenting bisa mendapat lemparan yang bagus saja. Saya bangga bisa memberikan medali perunggu karena otot paha dalam kanan saya sempat agak tegang, beruntung tidak apa-apa hingga akhirnya bisa mendapatkan medali perunggu ini,” ujar Eki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya