Meski Lolos ke Semifinal Piala FA, Roy Keane Ungkap Kekhawatirannya Terhadap Manchester United

Kendati meraih kemenangan atas Fulham, legenda MU Roy Keane menyatakan kekhawatirannya akan skuad Erik ten Hag.

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 20 Mar 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 20:30 WIB
20150909-SPORTAINMENT
Legenda Manchester United, Roy Keane memberikan pandangannya atas keberhasilan mantan timnya melaju ke babak semifinal Piala FA 2023. (AFP PHOTO/ANDREW YATES)

Liputan6.com, Jakarta - Manchester United berhasil mengamankan tempat di babak semifinal Piala FA setelah menyingkirkan Fulham 3-1 pada perempat final di Old Trafford, Minggu (19/3/2023). Kendati begitu, legenda MU Roy Keane menyatakan kekhawatirannya akan skuad Erik ten Hag.

Kemenangan yang diraih oleh Man United telah menjaga asa Ten Hag dan para pemainnya untuk menambah koleksi trofi di musim ini. Namun, Keane kurang terkesan dengan performa yang ditampilkan oleh Bruno Fernandes dan kawan-kawan dan menilai Erik ten Hag pasti akan sangat kecewa.

“Sang manajer pasti akan sangat kecewa. Man United sangat buruk, penampilan mereka hampir tidak bisa dipercaya,” ujar Keane di ITV.

Lebih lanjut, pria berkebangsaan Irlandia tersebut menyatakan jika ada kebiasaan dan sikap buruk yang tumbuh di tengah skuad besutan Ten Hag. Hal tersebut menurut Keane dapat sangat mempengaruhi perjuangan MU untuk merebut lebih banya kemenangan dan trofi.

“Saya sedikit kehilangan kepercayaa diri ketika menonton United belakangan ini. Di beberapa pertandingan terakhir mereka telah membawa beberapa kebiasaan buruk. Jika mereka tetap bermain dengan sikap seperti itu di semi final, Brighton pasti akan mengalahkan mereka. Mudah-mudahan saja manajer dapat memberi mereka sedikit dorongan,” sambung mantan gelandang tersebut.

Sementara Manchester United akan menghadapi Brighton & Hove Albion di semi final Piala FA, Manchester City akan dipasangkan dengan klub Championship, Sheffield United.


Mulai Terbaca

Foto: Sentuhan-Sentuhan Mujarab Erik ten Hag yang Bikin MU Kembali Bangkit di Liga Inggris, Termasuk Depak Ronaldo?
Erik ten Hag belakangan ini mengakui bahwa rekrutan Manchester United pada musim-musim sebelumnya tak sesuai dengan sasaran. Ia pun akhirnya mengambil keputusan untuk membawa Lisandro Martinez dan Antony dari Ajax Amsterdam. Ten Hag juga mengontrak Casemiro dari Real Madrid untuk memperbaiki lini tengah Setan Merah. Christian Eriksen yang didatangkan dari Brentford pun juga menjadi langkah tepat yang dilakukan pelatih asal Belanda itu. Eriksen sukses menambah kreativitas di lini tengah dan ketenangannya dalam menguasai bola telah membantu Ten Hag menerapkan gaya sepak bola pilihannya. (AFP/Oli Scarff)

Tidak dapat dipungkiri, kemampuan Erik ten Hag dalam memanfaatkan pemain cadangan dan adaptasi taktik di tengah laga memang luar biasa bagus. Namun, ini telah menjadi pola yang familiar, bahkan sangat familiar dalam beberapa waktu ke belakang.

Manchester United dalam beberapa pekan terakhir telah mengembangkan kebiasaan untuk memulai laga dengan lambat dan mengandalkan sang manajer untuk bereaksi dengan pergantian pemain dan perubahan taktik dalam permainan. Hal tersebut dapat dilihat dari Marcus Rashford dan kawan-kawan yang hanya mampu kantongi lima gol di babak pertama dalam 15 pertandingan terakhir mereka.

Tentu saja yang paling penting adalah bagaimana sebuah tim menyelesaikan pertandingan dan apa yang tercantum di papan skor ketika peluit akhir berbunyi. Namun, ada beberapa momen di mana awal yang lambat bagi United ini menjadi sedikit memprihatinkan.


Kelelahan

Manajer Manchester United, Erik ten Hag.
Erik ten Hag mengawali kiprahnya sebagai manajer Manchester United dengan hasil minor. Menghadapi Brighton and Hove Albion pada laga pekan perdana Premier League di Old Trafford, Minggu (7/8/2022) malam WIB, MU takluk 1-2. (AFP/Lindsey Parnaby)

Selain itu, kelelahan dan jadwal pertandingan yang terlalu padat dapat dinilai sebagai salah satu faktor penyebab lambatnya Manchester United di menit-menit awal pertandingan. Bagaimana tidak, skuad asuhan Erik ten Hag harus bermain hampir setiap tiga hari sejak akhir bulan Desember.

Oleh karena itu, masalah ini diharapkan akan usai setelah jeda internasional berakhir. Bagaimanapun juga, Setan Merah perlu menemukan cara untuk memulai permainan dengan lebih cepat dan tidak mengambil risiko terlalu banyak dengan berdiam diri di belakang mempertaruhkan keberuntungan mereka.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya