Liputan6.com, Jakarta Erik ten Hag menikmati musim pertama yang sukses sebagai pelatih Manchester United. Tetapi juru taktik asal Belanda itu sekarang menghadapi musim panas yang luar biasa untuk memenuhi harapan para penggemar Setan Merah yang terus meningkat.
Erik Ten Hag berhasil membalikkan prediksi sejumlah pihak yang menyebutkan bahwa dirinya perlu waktu untuk mengembalikkan kejayaan MU.
Baca Juga
Lebih cepat, MU di bawah kendali Ten Hag menjadi tim yang sulit dikalahkan. Setan Merah sekarang lebih cepat bangkit dalam kampanye debut Ten Hag di Inggris.
Advertisement
Mereka berhasil memenangkan Piala Carabao untuk mengakhiri kekeringan trofi enam tahun klub dan finis ketiga di Liga Premier untuk menyegel sepak bola Liga Champions.
MU sedang menuju ke arah yang benar, tetapi penjualan klub yang berliku-liku dari Glazers dapat menggagalkan ambisi transfer Ten Hag.
Pria berusia 53 tahun itu menginginkan pemain kunci termasuk striker, bek tengah, gelandang, dan penjaga gawang baru, meskipun United juga harus menjual beberapa pemain untuk mengumpulkan dana demi bursa transfer musim panas ini.
Ten Hag menghadapi keputusan kunci pada sejumlah pemain termasuk kapten Harry Maguire dan kiper pilihan pertama David de Gea. Namun apa daya, rencana itu tak bisa berjalan lantaran proses penjualan MU tak kunjung usai.
Ya, sejak akhir tahun kemarin, MU dilaporkan akan dijual. Keluarga Glazer selaku pemilik MU membuka diri untuk melepaskan Setan Merah ke klub lain.
Setelah melalui proses yang panjang, ada dua kandidat pembeli Manchester United. Pertama, bankir asal Qatar, Sheikh Jassim Al-Thani yang mewakili konsorsium.
Kemudian yang kedua, meurupakan pengusaha tajir asal Inggris, Sir Jim Ratcliffe. Kedua pihak sama-sama sudah mengajukan tawaran, bahkan sampai berulang kali.
Namun hingga saat ini, pihak Glazer belum juga memberikan jawaban. Saga transfer ini berpotensi menjadi masalah besar untuk Ten Hag dalam mendatangkan pemain.
Pasalnya, Ten Hag membutuhkan modal besar untuk mambawa Manchester United bersaing di musim depan. Buktinya, kini salah satu incaran MU, Harry Kane juga sudah mulai dilirik oleh Real Madrid.
Komenntar Ten Hag
Ten Hag pun mengakui hingga saat ini dia belum mengetahui kapan akan memulai perburuan pemain.
"Tidak, saya tidak memiliki pengaruh (mengatur keuangan) dalam hal itu (transfer anggaran). Saya tidak punya andil, dan juga saya tidak tahu. Semua orang tahu Anda membutuhkan dana untuk membangun skuat," kata Erik ten Hag yang dikutip dari MEN Sport
"Dan pemain level tinggi yang perlu direkrut menghabiskan banyak uang Suka atau tidak suka, begitulah situasi sepak bola top saat ini. Anda tidak bisa mengelak dengan gambaran itu," ucap Ten Hag menambahkah.
Advertisement
Transfer Prioritas
MU memprioritaskan penandatanganan penyerang tengah musim panas ini tetapi mereka sekarang juga mengevaluasi penjualan Martial dengan kemungkinan penyerang tambahan juga ditandatangani dengan masa pinjaman Wout Weghorst yang akan berakhir pada akhir musim.
Namun, Martial hanya mengembalikan sembilan gol dalam 29 penampilan dalam satu musim yang terganggu oleh masalah kebugaran dan absennya performa terbaik dalam jangka panjang. Dia telah gagal mencetak gol dalam pertandingan Liga Premier berturut-turut sejak musim 2019/20, yang tidak ideal untuk klub penuh ambisi seperti Manchester United.
Ten Hag – manajer kelima Martial di Manchester United – secara terbuka berbicara tentang dukungan dan kekagumannya terhadap sang striker. "Ketika dia berada di lapangan dia akan mencetak gol," katanya bulan lalu.
"Dia akan terhubung, dia akan melakukan pekerjaan dengan baik di depan pers, dia sangat penting bagi kami. Ketika dia fit dia sangat besar untuk kami."
MU tidak mengesampingkan kemungkinan untuk mengontrak dua penyerang tengah musim panas ini jika Martial pergi bersama Weghorst. Victor Osimhen dari Napoli dan Harry Kane dari Tottenham dipandang sebagai target utama namun berpotensi tidak tersedia, dengan Rasmus Hojlund dari Atalanta dan Goncalo Ramos dari Benfica menjadi alternatif yang lebih terjangkau.