Liputan6.com, Jakarta - Pedro Acosta jadi properti terpanas di MotoGP. Pada era sebelumnya, namanya pasti masuk pertimbangan Honda.Â
Namun, pabrikan asal Jepang itu mengalami penurunan. Acosta pun naik ke kelas utama bersama tim satelit KTM Tech3 GASGAS.Â
Baca Juga
Meski memiliki kursi lowong di tim pabrikan menyusul kepergian Marc Marquez, Honda bahkan sama sekali tidak bergerak untuk meminangnya.
Advertisement
"Kami tidak pernah mempertimbangkan namanya. Kami tidak merekrkut pembalap yang belum tampil di MotoGP karena mereka tidak berpengalaman," kata Manajer Repsol Honda Alberto Puig, dilansir Marca.
Selain Acosta, Honda juga dilaporkan membidik Fermin Aldeguer. Meski begitu, mereka akhirnya memilih Luca Marini.
"(2024) adalah tahun pertama kami mendapat konsesi yang berupa banyak data. Kami membutuhkan seseorang yang sudah tahu apa itu MotoGP dan mengendarai motor ini," ungkap Puig.
"Itu adalah prioritas Honda, mencari rider dengan pengalaman di MotoGP. Memang keduanya cepat di Moto2. Tapi akan jadi kesalahan besar memburu mereka tahun ini," lanjutnya.
Honda Fokus Kembangkan Motor di MotoGP
Langkah ini jelas jadi kebijakan baru bagi Honda. Pada 2013, mereka mempromosikan Marquez karena terkesima dengan talentanya. Pilihan itu tidak salah karena Marquez langsung jadi juara dunia di musim debut, dan kemudian meraih lima titel lagi.
Acosta dipercaya memiliki bakat seperti Marquez. Namun, karena sedang dalam proses rehabilitasi, Honda tidak lagi dalam posisi memboyong pembalap muda.
"Tujuan kami sekarang adalah mengembangkan motor. Jika tidak demikian, kami bakal kesulitan meyakinkan rider membalap bersama kami," ujar Puig.
"Kami tahu punya motor potensial Apapun yang terjadi saat ini, Honda tetaplah Honda. Saat kami sudah punya motor kompetitif, pembalap akan datang ke sini."
Advertisement
Kandidat Pembalap Honda
Acosta, Aldeguer, dan Tony Arbolino adalah rider kelas dua yang dilaporkan masuk pertimbangan Honda. Sementara Fabio di Giannantonio, Miguel Oliveira, dan Maverick Vinales juga dikabarkan masuk target.
Akhirnya Honda memilih Marini yang memiliki kemampuan analitik. Dia akan mengendarai motor pabrikan untuk pertama kali di MotoGP.